Ustadz Fauzil Adhim: Parenting is the Key to a Child's Education in this Millennial Era
Landasan yang paling mendasar yang paling benar ada Al Quran. Bukan penelitian, bukan jurnal dan bukan statistik. Sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk dari Rasulullah. Apa-apa yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul maka itu sudah pasti benarnya. Jika melakukan sesuatu terasa sulit dan banyak rintangan, mungkin karena tidak mengikuti landasan yang Allah berikan dan Rasul contohkan. Hal tersebut disampaikan oleh Ustadz Fauzil Adhim saat seminar parenting, Jumat (2/3) di Tazkia Islamic Conference Hall (TICH) kampus putra.
Begitu pula dalam merawat dan mendidik anak terutama di era milenial saat ini. Hal pertama yang peru diperhatikan adalah masa keemasan anak yang dimulai sejak usia 1-2 Tahun. Pada masa tersebut, perlu diperhatikan bahwa seorang ibu wajib memberikan ASI kepada anaknya. Hal tersebut sangatlah berpengaruh dalam masa perkembangan anak. Dalam memberikan ASI didalamnya terdapat akhlak, aqidah, kasih sayang dan perhatian yang akan dirasakan oleh anak di usia tersebut.
“Jika seorang ibu yang belum dapat memberikan ASI, maka sebaiknya mencari Ibu susuan yang betul-betul dianggap solehah. Agamanya, ahlaq, kefasihan lisan serta kasih sayang menjadi hal yang paling penting diperhatikan saat memilih ibu susuan. Hal ini menunjukkan memberi ASI bukan perkara gizi namun tentang pribadi seorang Ibu,” jelas penyampaian Ustadz Faudzil.
Menurut Ustadz Fauzil, kefasihan lisan menjadi salah satu yang penting karena didalamnya juga mengajarkan anak tentang berbahasa serta berpikir. Bahasa merupakan salah satu pintu untuk mempertajam zauq atau perasaan.
Lebih lanjut, dalam era millenial yang perlu diperhatikan bukanlah anaknya saja. Namun orang tua juga menjadi fokusan dalam proses mendidik anak. Jika anak meminta orang tua untuk mendengarkan ceritanya namun orang tua masih sibuk dengan gawainya, maka yang perlu diperbaiki adalah pola asuh orang tuanya. “Bukan melulu anak yang dipersalahkan, tapi pola asuh orang tua yang perlu dipertanyakan,” papar ustadz yang juga penulis buku Ku Pinang Kau dengan Hamdalah itu.
Pola pengasuhan juga berpengaruh saat anak usia 2- 6 atau 7 tahun. Masa-masa tersebut adalah masa dimana orang tua wajib menanamkan keyakinan pada anak serta menumbuhkan keinginan kepada hal-hal yang bersifat positif. Dalam masa ini adalah waktu yang tepat bagi anak untuk menjadikan anak mumayyiz atau pembeda. Bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk serta membedakan mana yang perlu dikerjakan serta yang perlu ditinggalkan.
“Orang tua sangat berperan besar dalam menciptakan perilaku tamyiz atau kemampuan untuk membedakan baik dan buruk, benar dan salah dengan akalnya. Hal ini akan terus berkembang hingga nantinya anak mampu untuk menakar, untuk memutuskan mana yang lebih bermanfaat dan mana yang lebih bawamudhorot, serta mampu membedakan mana yang keinginan dan mana yang kebutuhan,” jelas penulis buku Saat Berharga untuk Anak Kita itu.
Pola pengasuhan yang berlandaskan Al Quran dan As Sunnah sudah dapat dipastikan sesuai dengan Islam. “Kuncinya pada pola pengasuhan orang tua. Jika pola pengasuhan benar, maka hasilnya anak akan sesuai dengan Al Quran dan As Sunnah,” pungkas Ustadz Fauzil Adhim. (lil)