Jejak Perjuangan Santri Diabadikan dalam The Walk of Honor Thursina IIBS
Hari istimewa bagi santri kelas 9 dan 12 Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) Putri (9/6). Dalam suasana penuh haru dan kebanggaan, mereka melangkah dalam acara The Walk of Honor sebuah momen penghormatan yang menjadi penanda berakhirnya fase penting pendidikan mereka di Thursina IIBS.
Acara yang digelar di Harvard Hall itu bukan sekadar seremoni kelulusan. Di balik setiap langkah para santri yang diarak menyusuri rute kehormatan, tersimpan makna mendalam tentang perjuangan, keikhlasan, dan dedikasi mereka dalam menuntut ilmu. Para adik kelas dari jenjang 7, 8, 10, dan 11 serta seluruh guru, murabbi/ah, staf, dan tim kerumahtanggaan (KRT), turut berdiri memberikan tepuk tangan meriah sebagai simbol apresiasi dan doa terbaik.
Kepala Sekolah Putri Thursina IIBS, Ustadz Rois Haqiqi, M.Pd., Gr., menuturkan bahwa agenda The Walk of Honor merupakan bagian dari proses pendidikan yang menanamkan nilai penghormatan terhadap ilmu dan perjuangan. Acara tersebut menjadi momentum syukur atas pencapaian luar biasa para santri, sekaligus momen perpisahan sebelum prosesi wisuda resmi digelar pada 14 Juni mendatang.
“Para santri telah melalui ujian berat dalam berbagai aspek dari hafalan Alquran, ujian Cambridge dan Al-Azhar, hingga ujian pribadi, kemandirian, dan karakter. Agenda ini adalah puncak dari proses pembentukan mereka menjadi lulusan dengan profil morally excellent, internationally minded, dan inspiring leaders,” ujar Ustadz Rois.
Dengan nada bangga dan bahagia, beliau juga mengungkapkan bahwa para santri khususnya santri SMA, telah menunjukkan ketangguhan selama menempuh pendidikan di Thursina IIBS, termasuk melewati masa-masa sulit seperti pandemi COVID-19. “Mereka belajar mandiri melalui sistem autolearn saat sekolah daring. Dari situ, karakter kepemimpinan, kesabaran, dan semangat belajar mereka benar-benar terasah,” tambahnya.
Yang membedakan kelulusan tahun ini dibanding sebelumnya adalah hadirnya The Walk of Honor 2025. Itu adalah pertama kalinya Thursina IIBS menyelenggarakan yudisium dalam format penghormatan terbuka yang melibatkan seluruh elemen sekolah. “Kami ingin menyampaikan rasa bangga secara langsung kepada mereka yang telah berjuang luar biasa hingga berada di titik ini,” terang Ustadz Rois.
Lebih dari sekadar pengakuan akademik, Thursina IIBS terus menanamkan nilai-nilai RECORDING (Religious, Caring, Open-minded, Inspiring) dalam keseharian para santri. Kebiasaan bangun pagi untuk salat Tahajud, membaca Alquran, dan salat berjamaah bukan hanya rutinitas, tetapi bagian dari upaya membentuk karakter muslim/muslimah sejati.
Meski menghadapi tantangan besar seperti keberagaman latar belakang santri, Thursina IIBS melihat hal tersebut sebagai peluang untuk menumbuhkan empati, kepemimpinan, dan ketangguhan dalam diri santri. Mereka dilatih untuk hidup bersama, saling memahami, dan menjadi sosok yang mampu membawa perubahan positif bagi lingkungan sekitarnya.
Mengakhiri pernyataannya, Ustadz Rois menyampaikan pesan penuh harapan kepada para lulusan, “Semoga mereka menjadi madu peradaban generasi yang membanggakan orang tua, guru, ulama, dan Rasulullah SAW. Lulusan yang secara moral unggul, berpikiran global, dan mampu menginspirasi.”
Acara The Walk of Honor juga diharapkan menjadi inspirasi bagi para adik kelas untuk meneladani perjuangan dan semangat para kakak kelasnya. Bendera kecil, poster ucapan, dan senyum bangga dari seluruh warga sekolah menambah kesakralan momen yang akan selalu dikenang sepanjang masa. (sls/lil)