Berpidato dengan Hati, Santri Thursina IIBS Raih Juara 1 Dai Tingkat Jawa Timur
Dari medali bronze, kini emas berseri, Itulah ananda Nur Muharrimatul Azeeza. Pada Februari lalu, Ia menaklukkan panggung Darul Fikri Islamic Festival di Sidoarjo sebagai juara tiga. Kini, ia kembali menoreh prestasi juara satu dai tingkat Jawa Timur yang diselenggarakan oleh SMAN 3 Malang.
Di balik kemenangan Zizi, sapaan akrabnya, ada sosok Ustadzah Nurul Fadhila, S.Pd., yang setia menemani. Sebagai murabbiyah Thursina International Islamic Boarding School (IIBS), Ustadzah Dila memberikan pembinaan pada sesi latihan. Ia menggunakan pendekatan yang berbeda dari sebelumnya. Selain berpidato, Ananda belajar membaca puisi. "Dalam teks atau naskah pidato, ada bagian teks yang harus di puisikan dengan ekspresi dan penuh penghayatan," tuturnya.

Zizi menangkap dengan cepat. kemampuan menghayati teks atau naskah berkembang pesat. Latihan bertahap terus dilakukan. Dalam pengamatan Ustadzah Dila, yang bersangkutan mulai memahami cara mengekspresikan sedih dan senang tidak secara berlebihan. "Ekspresinya terasa pas sehingga ketika perform bisa diterima dengan baik oleh audiens," tambahnya.
Tema keberagaman mengiringi langkah Zizi. Sebagaimana diketahui, negeri ini kaya akan suku, agama, budaya yang berbeda-beda antar daerah. Namun hal itu bukanlah masalah karena adanya tujuan yang sama, yaitu persatuan Indonesia. Didukung oleh semboyan Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Lebih lanjut, kemenangan tersebut memengaruhi motivasi Zizi untuk terus mengembangkan bakat dainya. Semangat dan kepercayaan diri yang meningkat. "Beberapa kali, sempat latihan di asrama kelas VIII, dilihat oleh kakak kelas, dan Zizi tetap PD untuk unjuk bakat," tambah Ustadzah Dila.
Kompetisi selesai dilakukan secara luring pada satu kali babak. Performa Zizi memukau banyak pihak. Lagu yang dinyanyikan Zizi di tengah-tengah performa dai turut memikat para juri. "Ananda bisa membawakan lagu dengan sangat baik. Karena suaranya enak, orang yang mendengarkan pun turut senang. Ngajinya juga bagus," demikian penilaian Ustadzah Dila.
Pengalaman gemilang Zizi, menginspirasi lainnya untuk terus bermimpi. Tidak hanya satu dua, banyak teman-teman Zizi bangga dan antusias ingin turut serta mengukir prestasi.
Demikian, Ustadzah Dila berharap ada Zizi lain yang terus lahir dan tumbuh di Thursina IIBS. Para santri mampu membuktikan diri dengan berlatih dengan giat. Tidak selalu dalam bentuk lomba, kemampuan dai bisa berguna ketika terjun di masyarakat. "Melatih suara dan vokal yang bagus tidak hanya untuk dai. Bisa juga ke MC, syarhil quran, dan public speaking lainnya," pungkasnya. (sls/lil)