Upholding Cultural Heritage and Heroism, Tazkia IIBS Students won two Championships in East Java English Competition
Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa internasional yang memang harus dibekalkan pada santri. Tazkia Internasional Islamic Boarding School (IIBS) Malang kembali memupuk kemampuan tersebut melalui perlombaan bahasa inggris. Kali ini giliran santri putri yaitu Alma Afriniska dan Lista Nisrina Safety yang berhasil menyabet juara. Alma Afriniska berhasil menyabet juara II lomba English Speech Competition sedangkan Lista Nisrina Safety berhasil menyabet juara II lomba story telling.
Lomba yang digelar pada Rabu (21/2) tersebut merupakan event perlombaan tahunan yang diselenggarakan oleh Madrasah Bertaraf Internasional (MBI) Amanatul Ummah Mojokerto. Tidak hanya Alma dan Lista saja, Tazkia IIBS Malang juga mengutus Sikofa Naura, Amira Leandra, dan Nayya Kausalya untuk ikut bertarung dengan siswa SMP lainnya se Jawa Timur.
Guru pembimbing, Ustadzah Dian Asmi Setoningsih, S. Pd menjelaskan, perlombaan kali ini merupakan lomba dimana peserta harus membawakan naskah untuk dibacakan. Pada babak penyisihan kelima santri Tazkia berpidato dan bercerita sesuai dengan naskah yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu. Dari babak penyisihan ini terpilih dua santri Tazkia IIBS yang berhasil lolos ke babak final.
“Persiapannya matang, ananda juga membawakan naskah yang mereka buat sendirian. Hanya dikoreksi beberapa bagian saja, “ ungkap Ustadzah Dian.
Di babak final. Kedua santri Tazkia IIBS kembali tampil dengan membawakan naskahnya sendiri. Alma Afriniska membawakan pidato berjudul Preserving Our Precious Culture. Pidatonya memuat tentang pentingnya warga negara Indonesia menjaga budaya yang sudah ada.
Dalam pidatonya Alma juga berpesan bahwa generasi saat ini tugasnya adalah merawat dan melestarikan budaya yang telah ada. “Justru yang berat adalah melestarikan budaya yang telah ada tersebut,” ungkap Alma dalam pidatonya.
Beda Alma, beda juga Lista Nisrina. Santri kelas VII Tazkia IIBS Malang tersebut membawakan cerita berjudul Kapitan Pattimura. Ustadzah Dian mengungkapkan, kedua santri tersebut memiliki kelebihannya masing-masing. Alma unggul karena sangat komunikatif dan persuasif saat membawakan pidatonya kepada penonton.
Sedangkan Lista memiliki kefasihan yangsempurna dibandingkan peserta lain. Selain itu Lista sangat ekspresif dan menghayati peran saat membawakan ceritanya.
“Kedepannya semoga kemenangan kedua santri ini mampu menginspirasi teman-temannya untuk menggapai prestasi dengan passion di bidang masing-masing,” harap Ustadzah Dian. (lil)