Providing Arabic Language Skill for The Students, Tazkia IIBS Malang holds Manhaji Examination
Pemahaman dan penguasaan santri terhadap bahasa arab tidak hanya sampai pada berbicara dan mendengarkan saja, namun sampai ke aspek membaca. Dalam hal ini Tazkia Internasional Islamic Boarding School (IIBS) Malang memberikan bekal tersebut dengan memberikan materi membaca dengan teknik manhaji.
Pakar metode manhaji, Ustadz Joko Nursiyo LC, M, HI, menyatakan teknik manhaji merupakan salah satu teknik atau metode membaca bahan bacaan yang tidak menggunakan harakat atau biasa disebut tulisan arab gundul. Menurutnya, dengan teknik manhaji santri dapat dengan mudah membaca kitab kuning bahkan dapat dengan mudah mengetahui susunan serta kedudukan suatu kalimat dalam bahasa arab.
Seluruh aspek pembelajaran teknik manhaji yang telah diajarkan diujikan dalam ujian manhaji yang dilakukan secara terbuka, Sabtu (6/5). Bertempat di Tazkia International Conference Hall (TICH), sebanyak 31 santri mengikuti ujian manhaji. Dengan dihadiri oleh seluruh santri, jajaran asatidz dan juga perwakilan wali santri, setiap santri diuji secara mendetail terkait materi manhaji tersebut.
“Banyak orang bilang membaca kitab kuning (tanpa harokat) itu sulit, Alhamdulillah dengan izin Allah SWT metode yang saya ajarkan mempermudah dan mempercepat anak didik saya mampu dalam membaca kitab kuning. Dalam waktu 4 bulan para santri sudah mampu membacanya,” terangnya.
Dalam ujian manhaji itu, Tazkia IIBS Malang melakukan dengan terbuka. Tujuan utamanya untuk melatih keberanian dan mental santri tampil secara terbuka. Ujian diawali dengan mendefinisikan serta menjelaskan kedudukan kata dalam kalimat serta perubahan harokat di akhir kata.
Pada bagian ini, santri membaca bahasa arab dengan bersama-sama. Selanjutnya, semua peserta ujian di tes membaca kitab fiqih (Fathul Qorib). Peserta ujian membaca dan menjelaskan kedudukan serta susunan kalimat berbahasa arab.
Salah satu wali santri yang ikut menguji adalah ibunda dari Tiara Putri Larasati santri kelas VIII. Menurut wali santri kelas VIII itu, ujian manhaji terbuka ini luar biasa. Karena dapat diketahui secara bersama-sama seberapa baik kualitas ilmu yang mereka dapati dan sebagai pembelajaran bagi adik-adik kelas nya. “Tentu ini adalah pola belajar yang sangat menarik,” tutur Ibunda tiara putri sebagai penguji kali ini.
Hasil yang diperoleh, keseluruhan peserta ujian mendapatkan hasil yang memuaskan atau mumtaz. Dalam ujian manhaji tersebut terpilih 3 santri mendapatkan predikat terbaik. Diantaranya adalah Maria Ulfa, Faradina Idrus dan Alif Muhammad Abrar yang kesemuanya santri kelas VIII di Tazkia IIBS Malang. (lil)