Ujian Integrated Project Based Learning: Mencetak Generasi Ilmiah
Tazkia IIBS—Satu persatu kelompok project yang terdiri dari 4-5 santri mempresentasikan hasil project yang telah dikerjakan selama kurang lebih dua bulan dihadapan dewan penguji, pada Senin (14/12/2015). Santri kelas VIII mempresentasikan hasil penelitian tentang filtrasi air, sedangkan kelas VII mempresentasikan tentang karya handycraft. Beberapa ekspresi tertangkap saat dewan penguji mengajukan pertanyaan. Ada santri yang terlihat menunjukkan mimik wajah serius. Namun, ada pula santri yang meleparkan senyum manisnya kala menjawab pertanyaan.
“Adanya Integrated Project Based Learning ini bertujuan untuk melatih kreativitas santri sejak dini. Di samping itu, project juga dapat melatih kemampuan berpikir kritis santri dalam menyelesaikan masalah yang konkret,” ujar ustadzah Umy Hidayatur Rasyidah, M.Pd, ketua tim project kelas VIII. Ia juga menambahkan bahwa dengan menuangkan ide dan ilmu yang mereka miliki ke dalam sebuah karya realistis, santri dapat berinteraksi langsung dengan media ataupun dengan teman-temannya.
Ujian Akhir Project pada semester ini dilaksanakan di empat ruang berbeda, yaitu Lab. Science, Language Faculty, Math and Science Fakulty, dan Ulumuddin and Qur’an Studies. Dalam satu ruang terdapat enam dewan penguji. Masing-masing penguji adalah ustadz yang profesional dibidang Mathematics, Science, Language, Social, Religion, dan Design and Technology. Satu dari enam penguji tersebut merupakan pembimbing setiap kelompok yang mempresentasikan hasil projectnya dihadapan mereka.
Pada presentasi yang dimulai pukul 08.00 WIB tersebut, setiap kelompok yang beranggotakan santri kelas VII harus menjelaskan tentang deskripsi product, alat dan bahan yang digunakan, proses pembuatan, dan kelebihan serta kekurangan produk hasil karya mereka. Sementara itu, santri kelas VIII mempresentasikan tentang latar belakang pembuatan alat filtrasi, alat dan bahan yang digunakan, analisis tingkat keasaman dan kebasaan air, analisis tingkat pencemaran air, dan kekurangan serta kelebihan alat filtrasi yang telah dibuat. Setiap kelompok diberikan alokasi waktu selama 30 menit, 10 menit digunakan untuk presentasi dan sisanya digunakan untuk proses tanya jawab dengan dewan penguji.
“Kelompok kami membuat handycraf hiasan dinding cantik dari bahan bekas. Selama proses pembuatan project, banyak pengalaman menarik yang kami rasakan. Kami harus kompak dalam bekerja sama sebagai tim, kami harus teliti dan telaten dalam pembuatan handycraft tersebut, dan masing banyak lagi hal-hal seru lainnya. Dengan adanya Integrated Project Based Learning dapat dapat melatih kreativitas dan kerja sama tim seluruh santri Tazkia. Kami tidak sabar untuk mengerjakan project pada semester selanjutnya,” ujar Putri Karisya Rizkita, santriwati kelas VII yang berasal dari Banjarmasin.
“Dengan adanya ujian project, diharapkan santri dapat terlatih dalam berbicara di depan umum. Selain itu, ujian ini juga diharapkan dapat melatih mental santri dalam mempertahankan ide dan gagasan project yang telah mereka buat, tentunya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah,” kata ustadz M. Akbar Nadhiif, M.Pd, ketua tim project kelas VII. Ujian project pun berakhir kurang lebih pada pukul 16.40 WIB. Hasil karya santri dalam Integrated Project Based Learning akan dipamerkan dalam kegiatan project exhibition pada tanggal 24-26 Desember 2015 bertepatan dengan pengambilan rapor kelas VII dan VIII. (wpp)