Two Tazkia Students Competed at Model United Nations (MUN) Global Challenge 2018 Alma, USA

Untuk kesekian kalinya, santri Tazkia International Islamic Boarding School (IIBS)  kembali mengikuti Ajang bergengsi internasional. Kali ini, Dua santri Tazkia, Ahmad Tsaqif Hibatul Wafi Chusnurrofik dan Muhammad Irfan Muttaqin berpartisipasi dalam Model United Nations (MUN) Global Challenge 2018 pada 22 Juni 2018 lalu.

Sebelumnya, kedua santri SMA Tazkia IIBS tersebut mengirimkan essay. Seleksi tersebut menyatakan keduanya lolos sebagai perwakilan Indonesia yang berhak berpartisipasi dalam ajang bergengsi tersebut. Beberapa negara turut berpartisipasi dalam event internasional tersebut seperti Spanyol, Kolombia dan Ekuador.

 

Ustadz Edouardo Raymond Kawengian, S. Pd selaku guru pendamping menyatakan, pada kompetisi yang diadakan di Alma College ini para peserta diajak melakukan simulasi sidang umum Dewan Keamanan (DK) PBB sehingga peserta dapat mengetahui mekanisme rapat yang ada di DK PBB.  Melalui simulasi ini, para peserta dilatih berdiplomasi antar negara serta berpikir kritis.

“Para peserta juga berkesempatan dilatih langsung oleh Prof. Sandy Hulme, professor bidang politik dan langsung dihadapkan dengan teach-in bersama senior scholar pemenang ajang MUN tingkat universitas selama 22 tahun berturut-turut,” ungkap Ustadz Edo.

 

Dalam empat hari berturut-turut, pagi hingga malam, para peserta diajarkan dan dilatih tentang position paper, drafting resolution, UNSC dan berdiplomasi antar negara yang menjadi delegasi mereka dengan 'Climate Change' sebagai tema besarnya. Hingga pada puncak kegiatan, perwakilan Tazkia menyampaikan speechnya dihadapan peserta lainnya dengan simulasi peran menjadi delegasi Polandia dan Russia yang kemudian mendapat apresiasi luar biasa dari seluruh peserta yang hadir.

Pengalaman berharga ini tidak hanya membanggakan Tazkia IIBS, namun turut mengharumkan nama generasi Indonesia di kancah internasional. Semoga dengan pengalaman yang sangat berharga ini dapat menjadi bekal bermanfaat bagi kedua santri sebagai calon diplomat international Muslim masa depan. (arf/lil)

Share this post