Tunjang Pendidikan Lanjut Santri, Thursina IIBS Teken MoU dengan UNAIR
Guna memberikan pendidikan terbaik, Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) menjalin kerjasama dengan Universitas Airlangga (Unair) (07/02). Proses penandatanganan kerjasama dilaksanakan secara desk to desk oleh Rektor Unair, Prof. Dr. Moh. Nasih, S.E., M.T., Ak dan Chief of Education Thursina IIBS Ustadz M. Rajab M.Pd.I.. Melalui kerjasama ini, Thursina IIBS berusaha meningkatkan kompetensi santri dan asatidz/ah.
Kepala sekolah Thursina IIBS, A. Ali Syihabuddin, S.Si., M.Pd., mengungkapkan bahwa ruang lingkup kerjasama kali ini masih seputar bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Salah satu tujuannya untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumberdaya manusia Thursina IIBS. Sehingga bisa memberikan pendidikan dan pengajaran yang lebih baik lagi kepada santri. Tentunya melalui kolaborasi atau saling bertukar keilmuan.
“Kualitas pendidikan di Unair tentu menjadi alasan utama kita menjalin kerjasama dengan mereka. Terlebih beberapa alumni kita juga melanjutkan studi disana. Jadi, kami harap kerjasama ini bisa memberikan peluang yang lebih besar untuk mereka bisa melanjutkan studi disana,” ungkapnya.
Kerjasama kali ini juga meliputi penerimaan mahasiswa baru melalui jalur International Undergraduated Program (IUP). Melalui kerjasama ini, Thursina IIBS berusaha memberikan kesempatan yang lebih bagi santri yang ingin menempuh pendidikan double degree di Unair dan perguruan tinggi luar negeri. Santri tidak hanya mendapat informasi secara lebih awal, tetapi juga bisa mendapatkan pelatihan yang lebih spesifik untuk bisa lolos dalam program ini.
Ustadz Syihab menjelaskan, bahwa kerjasama ini juga berkaitan dengan pelaksanaan program Kampus Merdeka – Merdeka Belajar (KMMB) dan Sustainable Development Goals (SDGs). Program KMMB yang diluncurkan pada 2020 lalu merupakan salah satu perwujudan pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student centered learning). Artinya, mahasiswa diberikan kesempatan lebih untuk melakukan kegiatan belajar di luar perguruan tinggi. Seperti melaksanakan proyek pengabdian kepada masyarakat di desa, mengajar di satuan pendidikan, dan lain sebagainya.
“Thursina IIBS bisa menjadi partner untuk magang, penelitian, bahkan pengabdian masyarakat bagi mahasiswa. Selain itu, Dosen Unair nantinya juga bisa datang untuk mengisi webinar atau pelatihan bagi guru dan santri,” imbuhnya.
“Dalam jangka panjang, tentu harapannya kerjasama ini bisa membuka peluang yang lebih besar bagi santri Thursina untuk bisa melanjutkan studi di Unair. Namun, yang lebih utama adalah bagaimana kedua lembaga dapat saling membantu meningkatkan mutu pendidikan masing-masing,” pungkasnya. (nai)