Thursina IIBS Sambut Hangat Kedatangan Santri Baru Tahun Ajaran 2023-2024

Sebanyak 442 santri putra dan putri Thursina IIBS telah memulai perjuangannya di Thursina International Islamic Boarding School (IIBS). Kedatangan santri baru (22 &23/7) merupakan awal dari perjuangan mujahid dan mujahidah para pencari ilmu tersebut. Seluruh walisantri hadir turut mengantarkan anandanya masuk dan memulai perjuangan barunya.

Diterima langsung oleh Chairman of Thursina IIBS, Ustadz Ali Wahyudi, M. Pd dan CEO of Thursina IIBS, Ustadz Nur Abidin, M. Ed serta seluruh jajaran manajemen, Thursina IIBS juga memberikan pemaparan terkait program dan kegiatan yang akan dijalani oleh seluruh santri.

   

Dalam sambutannya, Ustadz Ali Wahyudi menyampaikan, pendidikan anak dimulai dengan mereka masuk pondok dan orangtua ikhlas dan rela. Semua yang berjalan dan dijalani santri di dalam pondok hakikatnya adalah pendidikan. Baik di dalam maupun diluar kelas.

“Pesantren ini adalah miniatur kehidupan yang sesungguhnya. Santri belajar bagaimana bersosialisasi, berteman, menyelesaikan konflik dan lain sebagainya,” ungkapnya.

Bagaimana tidak, lanjutnya, seluruh santri yang berasal dari berbagai daerah kumpul di satu kamar, satu pondok. Menurutnya, proses tarbiyah dimulai sejak santri masuk kamar, masuk pondok itu.

   

Selain itu, Ustadz Nur Abidin juga menyambut dengan hangat kedatangan seluruh walisantri dengan menjelaskan Thursina secara kelembagaan. Ustadz Nur Abidin menjelaskan juga bagaimana perkembangan Thursina IIBS dari tahun ke tahun hingga saat ini dimana santri tahun ajaran 2023-2024 ini berjalan.

Chief of Marketing & Enrolment, Ustadz Sabar Arifin, ST menyatakan, kedatangan santri baru kali ini menjadi ajang bagi seluruh santri penguatan dan perkenalan satu dan lainnya. Tidak hanya santri, orangtua juga turut berkenalan agar saling membantu saat anandanya masih berada di dalam pondok.

“Seluruh fasilitas kami siapkan sedemikian rupa dan kami berikan yang terbaik untuk mujahid-mujahidah ini. Sehingga dengan fasilitas yang diberikan ini dapat membuat Ananda semuanya nyaman, belajar dengan tenang dan menghasilkan pribadi yang sesuai harapan bersama,” ungkap Ustadz Sabar.

   

Semangat santri baru di tahun ajaran 2023-2024 ini terbukti dari banyaknya asal mereka yang sangat jauh. Kalau dari Indonesia ada yang dari Papua, Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi.

“Tidak hanya itu, bahkan santri baru ini ada juga yang berasal Libya, Qatar, Jerman, Thailand yang mana semuanya juga menimba ilmu di Thursina ini,” ungkapnya.

Ustadz Sabar menilai hal ini merupakan salah satu bukti keseriusan dalam menuntut ilmu. Jauh dari rumah, lanjutnya, bukan perkara mudah yang bisa dijalankan oleh semua anak seusia santri SMP kelas VII.

   

Sebelumnya, Kamis lalu (20/7) juga sudah kami agendakan sosialisasi secara daring atau online bagi seluruh walisantri yang menjelaskan berbagai aturan, ketentuan, dan fasilitas yang didapatkan santri selama studi di Thursina.

“Semua tentang Thursina IIBS disampaikan dalam  pengarahan tersebut. Bahkan terkait hal hal teknis seperti perijinan santri, keuangan santri dan lainnya. Program-program yang akan dilaksanakan oleh masing-masing unit juga disampaikan. Seperti program profil output, program kepengasuhan dan lain sebagainya,” ujarnya lagi. (lil)

Share this post