Thursina IIBS Komitmen Lahirkan Generasi Penghafal Al-Qur'an melalui Program Tahfizh 30 Juz

Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) terus berkomitmennya dalam mencetak generasi Qurani. Salah satu yang difasilitasi adalah melalui Program Tahfizh 30 Juz, dan juga memberikan pendampingan khusus bagi santri yang memiliki potensi besar dalam menghafal Al-Qur'an.

Program Tahfizh Al-Qur'an di Thursina IIBS telah ada sejak awal berdirinya. Namun, menurut Ustadz Irwan, S.S, M.Pd.I, selaku Vice of Principal Al Qur'an, terdapat beberapa santri dengan kemampuan menghafal yang luar biasa. "Santri umumnya menghafal 3-5 juz selama masa pendidikan mereka. Namun, ada santri yang memiliki potensi lebih dan mampu menyelesaikan 30 juz. Santri pertama yang khatam 30 juz berasal dari angkatan pertama Thursina IIBS," jelas Ustadz Irwan.

Dua tahun terakhir, Thursina IIBS memperkenalkan Program Takhasus Tahfizh, yang membagi santri baru ke dalam tiga level Mustawa berdasarkan target hafalan mereka selama tiga tahun. Mustawa 1 menargetkan hafalan 21-30 juz, Mustawa 2 menargetkan 11-20 juz, dan Mustawa 3 menargetkan 3-10 juz. Pembagian ini dibuat agar setiap santri memiliki panduan yang lebih jelas dan terukur dalam mencapai target hafalannya.

  

 Untuk mendukung keberhasilan program ini, Thursina IIBS menerapkan pendekatan pemetaan kemampuan santri. Melalui pemetaan ini, pendamping dapat memilih santri yang dinilai mampu menghafal lebih dari target standar, serta mengatur waktu hafalan yang paling optimal. "Kami memilih waktu yang tepat untuk hafalan agar santri bisa mencapai hasil yang maksimal," kata Ustadz Irwan.

Selain itu, Thursina IIBS menyediakan berbagai fasilitas untuk memfasilitasi hafalan santri. Salah satunya adalah buku setoran hafalan yang digunakan untuk mencatat capaian hafalan santri setiap harinya. Santri juga diberikan kelonggaran waktu istirahat malam hingga mereka menyelesaikan ziyadah hafalan mereka. Ustadz Irwan menambahkan, "Target minimal adalah menyelesaikan dua lembar hafalan per hari agar santri bisa segera khatam."

  

Motivasi santri dalam mengikuti Program Tahfizh 30 Juz juga menjadi perhatian penting. Salah satu strategi yang digunakan adalah membuka komitmen santri sejak awal dan meminta restu dari orang tua para santri. Restu orang tua, menurut Ustadz Irwan, menjadi kunci kesuksesan dalam mencapai target hafalan. Selain itu, santri juga diajak untuk selalu lebih fokus pada hafalan mereka dan menjalankan Murojaah secara rutin, baik sebelum maupun setelah sholat ataupun di waktu-waktu tertentu.

Harapannya bagi santri yang mengikuti Program Tahfizh 30 Juz adalah para santri dapat menjaga hafalan mereka sepanjang hidup, istiqomah dalam murojaah, serta memiliki komitmen kuat dan kerendahan hati. "Kami berharap santri tetap berpegang teguh pada Al-Qur'an dan menjadi pribadi yang rendah hati serta menjaga interaksi sosial yang baik," pungkas Ustadz Irwan.

Dengan pendekatan yang komprehensif dan dukungan penuh dari pihak sekolah, Thursina IIBS bertekad untuk terus mencetak generasi penghafal Al-Qur'an yang tidak hanya memiliki hafalan yang kuat, tetapi juga mampu mengamalkan nilai-nilai Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari. (rnw/lil)

Share this post