Rubah Langkah Kaki Jadi Energi Listrik, Santri Thursina IIBS Borong 3 Medali di ISPC 2024

Tim santri putra dari Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) meraih penghargaan luar biasa dalam International Science Project Competition 2024 yang diadakan oleh AYSA (Indonesian Young Scientist Association) di Universitas Muhammadiyah Malang, dari 30 Agustus hingga 2 September 2024. Mereka berhasil membawa pulang medali emas, penghargaan Best Poster, serta AYSA Special Award.

Tim yang terdiri dari lima santri kelas 8, yakni Ananda Farik Wirata Vemil, Adhis Alvaro Safaras Putra Ismawan, Raihan Ahmad Pradipta, Abyan Motivano Zoenarto, dan Kian Faraz Daniswara, sukses unggul dengan proyek inovatif berjudul "INSTAPI" (Interactive Stairs With Piezoelectric for Renewable Energy and Interesting Monitoring System). Proyek ini dirancang untuk mengubah energi mekanik dari injakan kaki pada tangga menjadi energi listrik, sambil memberikan fitur interaktif berupa suara nada pada setiap langkah.

Ustadz Helmi Pakas Rivai, M.Pd., yang merupakan pengajar fisika sekaligus Ketua Jurusan Profesional & CEO di Thursina IIBS, serta supervisor tim, mengungkapkan kebanggaannya. “Keberhasilan ini merupakan hasil dari dedikasi dan kerja keras yang sangat luar biasa. Tim kami memulai riset dengan penuh semangat dan berhasil mengembangkan ide yang sebelumnya meraih perak di Semarang, lalu melakukan pembaharuan untuk meningkatkan kinerjanya,” ujarnya.

Tim menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam aspek kelistrikan proyek. “Kami mengalami beberapa kendala dengan sistem kelistrikan awal, tetapi kami tidak menyerah. Dengan usaha keras dan inovasi, kami berhasil memperbaiki masalah dan mengimplementasikan sensor gerak yang lebih efisien,” tambah Ustadz Helmi.

Proyek INSTAPI tidak hanya berfungsi untuk mengkonversi langkah kaki menjadi energi listrik tetapi juga memantau jumlah pengunjung, yang mempermudah manajemen fasilitas dan meningkatkan langkah-langkah keamanan. Dengan fungsionalitas tambahan ini, INSTAPI menawarkan solusi potensial untuk krisis energi serta menunjukkan kemajuan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Di ajang ini, tim santri putra Thursina IIBS meraih tiga penghargaan sekaligus: Medali Emas, Penghargaan Best Poster, dan AYSA Special Award. “Pencapaian ini adalah bukti nyata dari kreativitas dan kemampuan para santri kami. Dukungan penuh dari sekolah, bimbingan intensif, dan kerja keras tim telah membuahkan hasil yang sangat membanggakan,” ujar Ustadz Helmi dengan penuh kebanggaan.

Keberhasilan ini tidak hanya mengharumkan nama Thursina IIBS, tetapi juga menunjukkan bahwa dengan tekad dan inovasi, pelajar muda dapat memberikan kontribusi signifikan dalam sains dan teknologi. INSTAPI menjadi contoh nyata bagaimana ide-ide inovatif dapat menghadapi tantangan global dengan solusi yang berdampak positif. tantangan global saat ini. (rnw/lil)

Share this post