Thursina IIBS Delegasikan Dua Belas Santri untuk Pimpin Sholat Tarawih Masyarakat
Dalam rangka melakukan safari dakwah Ramadhan di masyarakat, Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) kirimkan 12 santri untuk mengisi kultum sekaligus menjadi imam shalat tarawih di beberapa masjid ternama di Malang Raya mulai (24/02) lalu.
Koordinator Kaderisasi Ulama Thursina IIBS, Ustadz Syaikhul Muslim, S.Pd.I mengungkapkan, kegiatan ini merupakan program dari Unit Education untuk menyiapkan dan mencetak kader-kader dai yang mampu mengamalkan dan mempraktekkan ilmunya di masyarakat. Program direalisasikan dalam lima cabang kegiatan yang dapat diikuti santri, diantaranya program imam, khutbah, mengajar TPQ, Thursina Banjari Club dan Safari Dakwah.
“Program safari dakwah di bulan ramadhan ini menjadi implementasi dakwah di masyarakat mulai dari menjadi imam sholat hingga menyampaikan risalah melalui kultum,” ungkapnya.
Ia menambahkan, terkait santri yang mengikuti program ini sebelumnya telah mendaftar dan mengikuti berbagai pelatihan mulai dari memimpin shalat jamaah sesama santri hingga belajar retorika dakwah. “Bagi mereka yang telah memiliki standar dan telah direkomendasikan oleh ketua program maka berhak turun ke masyarakat dan akan dikirimkan ke masjid-masjid untuk melakukan praktik dakwah di masyarakat,” imbuhnya.
Dari santri yang telah mengikuti berbagai pelatihan, sejumlah 12 santri telah mendapatkan rekomendasi dari ketua program untuk diberangkatkan melakukan Safari Dakwah Ramadhan. Mereka terdiri dari M Nabil Al Fansyah, M Rafi Ananda, Thoriqul Jihad, Neal Cautsar, Ezar Firjatullah, Wahyu Nurdiansyah, Figa Nabhan, Ali Al Farisi, Asyharil Muttaqin, Zevana Hamdan, Fatih Firdaus dan Danis Muhammad Azka. Adapun masjid yang menjadi tujuannya adalah Masjid Baitur Ridwan, Masjid Surya Gemilang serta Masjid Al Mutttaqien ABM. Nantinya mereka terjadwal secara bergantian untuk menjadi imam dan melakukan kultum selama bulan Ramadhan.
Program Safari Dakwah Ramadhan ini tak hanya dilakukan di dalam negeri saja, melainkan juga akan ada santri Thursina IIBS yang akan melakukan Safari Dakwah Ramadhan ke luar negeri. Tahun ini negara yang menjadi tujuannya adalah Jepang. “Capaian dari program ini yang pertama yaitu anak-anak memiliki pengalaman menjadi imam dan pengalaman menjadi da'i di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang kedua anak-anak mendapatkan sertifikat sertifikasi layak menjadi imam layak menjadi Khotib,” tambahnya.
Di akhir Ia berharap, apapun profesi santri mereka tetap memegang teguh ilmu yang telah dipelajarinya dalam menebar kebermanfaatan dan membangun ketaatan kepada Allah SWT. “Semoga santri yang mengikuti program kaderisasi ulama ini benar-benar menjadi orang yang berilmu yang mampu memberikan perubahan, menjadi pelita bagi umat dan menjadi madu peradaban bagi bangsa ini,” harapnya. (hel/lil)