Thursina Global Outreach Series to Japan: Buka Cakrawala Ilmu Melalui Kunjungan Luar Negeri

Santri Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) mendapatkan kesempatan mencari pengalaman internasional.  Melalui Immersive Overseas Visit Program, santri Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas 8 dan santri Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas 12, berkunjung ke negara matahari terbit, Jepang. 12 Destinasi terpilih menjadi tujuan mereka. Perjalanan akan menghabiskan waktu selama sembilan hari. Santri bersiap mewujudkan impiannya mengenyam pendidikan di luar negeri, bersosialisasi dengan warga internasional dengan bahasa dan kebiasaan yang berbeda. 

 

Ustadz Qoirul Mansur Darajat, M. Pd Chief of Thursina International Office menyampaikan, kunjungan Jepang dapat menjadi inspirasi santri terus bergerak mewujudkan apa yang diimpikan. Selain itu, dapat memberikan pengalaman yang tak terlupakan. “Setiap destinasi memiliki makna pembelajarannya sendiri. Santri memiliki worksheet refleksi untuk mendalami apa yang sudah mereka pelajari dan dapatkan disana,” tutur Ustadz Qoirul.




Destinasi pertama adalah Osaka Castle. Kastil dibangun pada abad ke-16, paling terkenal di Jepang, dan terletak di pusat kota Osaka. Tidak hanya menjadi tujuan wisata, tetapi juga tempat yang melambangkan perdamaian dan keberlanjutan. Kastil tersebut mengajarkan santri untuk menghargai sejarah dan budaya yang membentuk suatu negara. 

 

Kedua, Masjid Istiqlal Osaka di wilayah Kansai, Jepang. Bangunan menggabungkan elemen tradisional Islam dengan desain modern. Arsitektur masjid menunjukkan harmoni antara budaya Jepang dan Islam, dengan desain yang mengutamakan kesederhanaan dan ketenangan. Kunjungan ke masjid memberikan kesempatan santri merenungkan pentingnya toleransi antar agama serta menjaga keharmonisan dalam masyarakat yang plural.

 

Ketiga, Namba, Dotonbori, dan Shinsaibashi, merupakan kawasan populer di Osaka yang dikenal dengan kehidupan malam yang sibuk, pusat perbelanjaan, dan kuliner khas Jepang. Di balik gemerlapnya, kawasan tersebut juga menyimpan pelajaran penting tentang bagaimana budaya konsumsi yang cepat dapat berdampak pada gaya hidup masyarakat. 



 

Keempat, taman hiburan terkenal di Osaka, Universal Studios Japan (USJ).  Berbagai atraksi seru terinspirasi dari film-film besar seperti Harry Potter, Jurassic Park, dan Spiderman. Santri mendalami tentang penggunaan teknologi dalam menciptakan dunia virtual. Di tengah keseruan dan hiburan, mereka diajak berpikir bagaimana teknologi dapat memengaruhi cara hidup dan berinteraksi, serta bagaimana menjaga keseimbangan antara hiburan dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.

 

Kelima, kuil bersejarah Kiyomizudera sebagai salah satu situs warisan dunia United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Keunikan kuil terletak pada panggung kayu besar yang memanjang tanpa menggunakan paku, serta pemandangan luar biasa dari lembah di bawahnya. Salah satu poin pembelajaran, santri mengamati teknik arsitektur kuno yang digunakan untuk pembangunan kuil.

 

Keenam, Arashiyama, tempat untuk merenungkan hubungan manusia dengan alam. Dikenal dengan Hutan Bambu Sagano. Santri disuguhi pemandangan bambu yang sangat tinggi dan rapat, menciptakan suasana yang tenang dan damai. Arashiyama menjadi contoh bagaimana manusia dapat hidup berdampingan dengan alam secara harmonis.

 

Ketujuh, Gunung Fuji dengan ketinggian 3.776 meter dan menjadi tertinggi di Jepang. Fuji menjadi simbol keindahan alam Jepang. Tempat itu dikelilingi oleh lima danau, yang dikenal dengan keindahan alamnya. Setiap musim, pemandangan gunung berubah, dengan bunga sakura yang mekar di musim semi dan dedaunan berwarna-warni pada musim gugur. Santri diajak merenungi kebesaran ciptaan Allah melalui keagungan alam. 

 

Kedelapan, Gotemba Premium Outlets adalah pusat perbelanjaan besar yang terletak di kaki Gunung Fuji. Meskipun merupakan tempat yang menawarkan banyak kemudahan dan hiburan, Gotemba juga mengajarkan pentingnya mengatur pengeluaran dengan bijak. Sesuai dengan prinsip Islam tentang menghindari sifat boros dan menjaga kesederhanaan. 

 

Kunjungan destinasi ke-sembilan ialah pusat pengelolaan sampah Kota Yamanashi. Santri menyelami proses daur ulang sampah menjadi energi terbarukan. Selain itu, tidak kalah penting fasilitas teknologi dalam pengelolaan sampah yang efisien, menyadari pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian alam. 

 

Sepuluh, Fujiten Snow Resort yang terletak di dekat Gunung Fuji. Tempat bermain salju, yaitu ski dan snowboarding terbaik di Jepang. Aktivitas di alam terbuka, serta menikmati keindahan alam yang diberkahi. menjadi pengalaman santri yang tidak akan mudah mereka lupakan. 



 

Sebelas adalah destinasi Kawaguchiko, salah satu dari lima danau yang terletak di sekitar Gunung Fuji dan terkenal dengan pemandangan yang menakjubkan. Santri diajak berjalan di sekitar danau atau berkeliling menggunakan perahu. 

 

Destinasi terakhir, yaitu Shibuya. Shibuya Crossing terkenal menjadi persimpangan pejalan kaki terbesar dan tersibuk di dunia. Disekelilingnya terdapat pusat perbelanjaan, budaya pop yang berkembang pesat dengan toko-toko yang menjual barang-barang fashion, gadget, barang unik, dan lainnya. Di tengah hiruk-pikuk kota, Shibuya mengingatkan para santri untuk tidak lupa menjaga keseimbangan dalam hidup, antara duniawi dan nilai-nilai spiritualitas.

Share this post