This Year, Five Tazkia IIBS students become finalists and invited in TSL 2018, Victoria Island, Africa

Setelah berhasil menjadi satu-satunya utusan Indonesia dalam ajang Trust for Sustainable Living (TSL) di London, Inggris pada 2017 lalu, kini santri Tazkia Internasional Islamic Boarding School (IIBS) Malang kembali berhasil menjadi satu-satunya utusan Indonesia terbanyak yang akan mewakili Indonesia dalam ajang internasional tersebut. Kali ini, sebanyak lima santri Tazkia IIBS Malang akan menuju Benua Afrika tepatnya di Kepulauan Victoria, Kota Seychelles pada Juli 2018 mendatang.

“Kelimanya akan berada di Kota Seychelles sejak 2 hingga 7 Juli 2018 mendatang,” jelas Guru pembimbing, Ustadzah Ratu Fatimah, Ph. D saat dikonfirmasi, Rabu (21/2).

Lima santri tersebut diantaranya Karina Anastasya, Yeisha Ariqah, Adhyan Agung Elang Nurramadhany, Irfan Muttaqin dan Ipangga Hulian. Ke lima santri tersebut berhasil lolos seleksi essay dalam event internasional tersebut. Dua diantaranya berhasil lolos menjadi finalis dan tiga diantaranya lolos menjadi honourable mention untuyk kategori SMA. Kesemuanya berhasil lolos setelah bersaing dengan 1.150 pendaftar SMA dari 55 negara.

   

Sebelumnya seluruh peserta wajib mengirimkan essay yang bertemakan konservasi laut. Salah satu santri Tazkia IIBS Malang yang berhasil menjadi finalis  Adhyan Agung Elang. Dalam essaynya tersebut Elang memaparkan tentang pentingnya memperhatikan kapal-kapal asing yang memasuki daerah lautan Indonesia. Bukan tanpa sebab, kapal-kapal asing tersebut memasuki lautan Indonesia dengan membawa bakteri-bakteri laut yang sangat berbeda. Hal tersebut dapat berdampak pada ekosistem laut yang ada di Indonesia.

“Kapal asing membawa air di dalam kapalnya yang kemudian akan dikeluarkan ketika sampai ke wilayah lautan Indonesia. Ini akan menyebabkan invasi spesies yang ada di dalam laut,” jelas Elang yang juga santri SMA Tazkia IIBS Malang yang mengambil penjurusan Sciencepreneur tersebut.

   

Dalam tulisannya yang berjudul Aliens of the Seven Seas, and Our War against Them,Elang menjelaskan invasi spesies tersebut dapat mencemari spesies-spesies endemik Indonesia. Spesies-spesies tersebut memang tidak terlihat, namun dapat secara langsung menjadi ancaman bagi terumbu-terumbu karang misalnya. Kesuburan terumbu karang juga didukung oleh spesies kecil yang tak terlihat tersebut.

“Hal itu berhubungan secara konkrit dengan pertumbuhan biota laut yang terutama yang asli Indonesia,” ungkapnya santri asal Australia tersebut.

Guru pembimbing, Ustadzah Ratu Fatimah menyatakan, pembinaan santri dilakukan secara masif dengan diberikan berbagai macam bahan bacaan yang menunjang ide yang akan ditulis. “Kedepannya akan digagas untuk pengiatan kegiatan menulis essay itu, dan akan dibukukan,” harap ketua jurusan Sciencepreneur tersebut. (lil)

Share this post