The Annual Institutional Orientation, A Transparency Momentum of Tazkia IIBS
Tazkia International Islamic Boarding School (IIBS) Malang terus meningkatkan mutu guru dan staffnya. Peningkatan mutu tersebut dikemas dalam orientasi kelembagaan, Senin (19/6). Bertempat di Tazkia International Conference Hall (TICH) seluruh guru, staff dan pengasuh Tazkia IIBS menghadiri acara akhir tahun ajaran 2016/2017 tersebut.
CEO Tazkia IIBS, Ustadz Nur Abidin, M. Ed. menyatakan, orientasi kelembagaan merupakan sebuah momentum untuk memperat hubungan antara civitas akademika Tazkia IIBS. Pada pertemuan rutin tersebut, Ustadz Abidin juga menyampaikan seluruh keuangan operasional dan pengembangan Tazkia IIBS ini. "Transparansi keuangan dibutuhkan, karena kita menganggap semua guru dan staff adalah keluarga Tazkia IIBS dan dirasa harus mengetahui keadaan rumahnya sendiri," jelasnya dihadapan seluruh guru dan staff Tazkia IIBS.
Pada tahun keempat berdirinya Tazkia IIBS ini, capaian yang diraih sudah mumpuni. Tazkia IIBS sudah meluluskan 82 santri dan membuka tingkatan Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun ajaran 2017/2018 mendatang. Keberhasilan ini tidak kemudian mengurangi tantangan Tazkia IIBS itu sendiri. Momentum ini merupakan salah satu media untuk memaparkan seluruh yang berjalan di Tazkia IIBS selama satu tahun ini.
Tidak hanya itu, pada orientasi kelembagaan juga dijelaskan tentang struktural organisasi dalam internal Tazkia IIBS. Formasi baru diumumkan dan Ustadz Abidin mengharapkan perubahan formasi dapat amanah menjalankan tugas. "Semua perubahan ini harus membawa perubahan yang signifikan dan kemajuan yang terlihat kedepan," harapnya.
Direktur utama Tazkia IIBS, Ustadz Muhammad Ali Wahyudi M. Pd menyatakan, kemajuan Tazkia hingga saat ini merupakan sumbangsih nyata dari seluruh guru dan karyawan. Apresiasi Ustadz Ali berikan pada seluruh kinerja guru dan staff tersebut.
Kegiatan orientasi ini ditutup dengan acara buka bersama keluarga besar Tazkia IIBS. Bertempat di Hall kampus 2 putra yang baru saja diresmikan, acara buka bersama semakin khidmat dengan tausyiah yang disampaikan oleh Al Habib Jamal bin Thoha Baagil (Pengasu Ponpes Anwarut Taufiq, Malang) Dalam tausyiahnya, beliau menyampaikan ada 4 golongan orang yang tidak akan mendapat Lailatul Qodr, mereka adalah orang musyrik, musbil (orang yang isbal), pemabuk dan pengguna narkotika serta orang yang memutus silaturrahim.
Tiba waktu berbuka, seluruh staf, asatidz/asatidzah beserta keluarga terlihat membaur bersama dalam keakraban.
"Semoga kita masih diberi Allah kesempatan untuk bertemu kembali dengan Ramadhan. Keluarga besar Tazkia IIBS semakin kuat dan terjaga ukhuwahnya", harap Ustadz. Ilman Syafi'an selaku koordinator buka bersama tahun ini. (lil/arf)