The 2nd Quran and Language Festival SD/Sederajat se-Jawa Bali: Lahirkan Generasi Qur’ani yang Handal Publik Speaking dengan Berbagai Macam Bahasa

Tazkia IIBS − Alunan bunyi angklung yang dimainkan oleh jajaran pimpinan Tazkia dan tim pengembang Tazkia beserta tamu undangan menandai dimulainya “The 2nd Quran and Language Festival” SD/sederajat se-Jawa Bali pada Ahad, 24 April 2016. Setelah itu, disambut dengan riuh tepuk tangan dari ratusan peserta yang meramaikan acara pembukaan di halaman Gedung Andalusia pada kompetisi yang mengusung tema “Creating a Better World Through Quranic Generation”.

Sebelumnya, agenda pembukaan diawali dengan nyanyian lagu Indonesia Raya oleh santri-santri Tazkia, peserta, dan guru pendamping. Kemudian, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci al-Qur’an oleh santriwati Tazkia yang diterjemahkan menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris. Lalu dilanjutkan dengan pertunjukkan angklung dari puluhan Satriwati Tazkia IIBS. Salah satu keunikan agenda pembukaan ini terletak pada tiga santriwati pembawa acara dengan menggunakan tiga bahasa, yaitu Indonesia, Inggris, dan Arab.

Acara pembukaan pun diawali oleh sambutan Bapak Saifullah Yusuf atau yang lebih akrab dipanggil Gus Ipul (Wakil Gubernur Jatim). Namun, karena beliau berhalangan hadir, akhirnya diwakilkan kepada Bapak Muhammad Anas dari Pemprov Jatim. Walaupun demikian, Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal masa jabatan 2004-2007 tersebut memberikan sambutan kepada peserta melalu teleconference. Para peserta beserta guru pendamping pun dengan khidmat mendengarkan sambutan beliau.

“Kami bersyukur, ikut gembira, ikut bahagia atas diselenggerakan kegiatan ini. Mudah-mudahan hari ini kula lan panjengan semua mengikuti acara ini, mendapatkan julukan sebagai manusia terbaik seperti Rasullah SAW. Man ta’alamal Qur’an wa’alamahu, siapa yang belajar al-Qur’an kemudian mangajarkan kepada orang lain,  itu sebagai manusia yang terbaik dihadapan Allah SWT. Itulah yang kita harap-harapkan,” ujarnya. Pada kesempatan itu pula beliau juga menyampaikan harapan kepada generasi-generasi penerus. “Melalui pesantren inilah, kita ingin lahir generasi-generasi yang berakal menurut Allah SWT,” imbuhnya.

Setelah sambutan Gus Ipul, acara dilanjutkan dengan penampilan Tari Saman oleh delapan santriwan Tazkia IIBS. Baik penampilan angklung, maupun Tari Saman mampu membuat para peserta dan guru pendamping terpukau. Setelah itu, sambutan dilanjutkan oleh ustadz Eko Nurhaji Purnomo, M.Pd selaku Kepala SMP  Tazkia IIBS.

“Para undangan dan para peserta lomba yang dirahmati Allah SWT, yang pertama, kami dari keluarga besar Tazkia mengucapkan selamat datang disekolah kami yang baru dua tahun berjalan yang mudah-mudahan terus tumbuh dan berkembang. Salah satu tujuan diselenggarakan acara ini, yaitu pertama kami ingin menumbuhkan semangat berprestasi anak-anak. Yang kedua, kenapa kami mengambil tema al-Qur’an dan Bahasa. Menurut kami dalam mengusai berbagai macam ilmu kuncinya adalah bahasa. Lantas fungsi dari al-Qur’an adalah kunci dari akhlak anak-anak kita,” ujar ustadz yang berasal dari Lamongan tersebut. “Harapannya nanti, dari diselenggarakan acara ini, muncul bibit-bibit muda para penghafal al-Qur’an, muncul bibit-bibit muda publik speaking yang handal dengan menguasai berbagai macam bahasa,” imbuhnya. Dalam sambutannya, ustadz Eko juga menyampaikan prestasi santri-santri Tazkia yang pada saat hampir bersamaan meraih empat juara tingkat ASEAN pada kompetisi yang diselenggarakan di Bandung.

Pasca acara pembukaan usai, para peserta lomba dipandu santri-santri Tazkia untuk menuju lokasi masing-masing masing-masing. Ada lima cabang kompetisi yang diikuti oleh jumlah peserta yang berbeda-beda dalam Festival Qur’an dan Bahasa kali ini, yaitu Da’i Cilik (46 peserta), Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) (50 peserta), Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) (73 peserta), Story Telling (26 peserta), dan Qiroatu Asy-Syi’ir Al-‘Araby atau membaca puisi bahasa Arab (15 peserta). Total peserta keseluruhan berjumlah 210.

Ada enam lokasi berbeda dalam pelaksanaan lima cabang lomba Festival Qur’an dan Bahasa kali ini. MTQ bertempat di Panggung Utama, dan ruang Lap. Science, Da’i di Panggung Kedua (halaman gedung Al-Azhar), Story Telling di TICH, MTQ di ruang Social and Leadership Faculty, dan Qiroatu Asy-Syi’ir Al-‘Araby di Islamic Civilization Faculty.

Perlombaan dimulai kurang lebih pukul 09.30-12.00 dan 13.00-15.00 WIB. Semua peserta nampak semangat dalam menampilkan performance terbaik mereka. Seluruh penjuru pesantren Tazkia terdengar riuh dengan suasana lomba. Beberapa peserta juga nampak menggunakan busana yang unik untuk mendukung performance mereka.

Juri pada kompetisi kali ini berasal dari ustadz/ah Tazkia dan juga juri tamu. Juri MTQ dan MHQ berasal dari Ummi. Mr. Lukas dari Polandia dan Ibu Nur Latifah S.S, M.A (dosen UIN Maliki Malang) yang pernah mengenyam pendidikan di Australia dipilih sebagai juri Story Telling. Sedangkan Syech Dr. Faisol dari Sudan menjadi juri Qiroatu Asy-Syi’ir Al-‘Araby. Juri Da’i didatangi oleh ustadz Soleh Subagja, M.Pd.I (dosen UMM). Sedangkan juri dari Tazkia sendiri merupakan ustadz/ah lulusan Mesir dan Yaman dan atau pun ustadz/ah yang memiliki prestasi pada bidang terkait.

Setelah pelaksanaan lomba, usai sholat Ashar, para peserta lomba kembali menuju Panggung Utama untuk menanti detik-detik pengumuman. Namun, sebelum pengumuman, ada dua sajian spesial yang dipersembahkan panitia untuk para peserta. Pertama, penampilan Maria Ulfa, satriwati Tazkia IIBS yang menjadi juara AKSI Junior Indosiar pada tahun 2014. Kedua, Talkshow bersama Wirda Mansur (hafidzah putri ustadz Yusuf Mansur).

Puas menikmati performance Mariya Ulfa dan Wirda, pengumuman pemenang pun dipandu langsung oleh dua  MC dari Tazkia IIBS, ustadzah Hilmia Wardani, M.Pd dan ustadz Robby A. QM, Dip. Ed., M.Pd. Wajah tegang dan penasaran nampak dari peserta yang menanti detik-detik pengumuman. Namun, keluwesan dan keramahan dua MC tersebut mampu mencairkan suasana.

Pengumuman pemenang yang dimulai sekitar pukul 17.00-17.30 diwarnai rona wajah kebahagiaan dari para pemenang yang berhasil membawa pulang piala Wakil Gubernur Jawa Timur. Para juara Festival juga mendapatkan sertifikat. Selain itu, para juara juga mendapatkan uang pembinaan dengan rincian,  para juara I mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp. 1.500.000, para juara II Rp. 1.000.000, dan para juara III Rp. 750.000. Tak hanya itu, para juara I juga mendapatkan voucher belajar bahasa Inggirs dan came selama dua minggu dari Mahesa Institue Pare. Tak lupa momen tersebut diabadikan dalam foto bersama.

Tabel Daftar Juara “The 2nd Quran and Language Festival” SD/Sederajat se-Jawa Bali


Ketua pelaksana kegiatan ini, ustadz Wildan Pradistya Putra, S.Pd nampak bahagia sekaligus optimis ketika ditemui usai selesainya prosesi penyerahan hadiah. “Alhamdulillah acara Quran and Language Festival berjalan dengan sukses. Terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada Bapak Saifullah Yusuf dan Pemprov Jatim yang telah mendukung acara ini, juga para sponsorship dan donatur yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Kami yakin dalam penyelenggaraan acara ini masih banyak kekurangan. Namun, hal tersebut akan kami evaluasi sebagai bahan perbaikan dalam pernyelenggaraan acara selanjutnya. Kami optimis tahun depan dapat menyelenggarakan acara serupa tapi lebih besar dari tahun ini,” ujar ustadz yang berasal dari Kota Kediri, kelahiran 23 tahun silam tersebut. (wpp)



Share this post