TAZKIA International Islamic Boarding School | Syekh Abdullah Al-Jahdali, Sang Inspirator bagi Santri dari Jeddah

Tazkia IIBS — “Ahlam wasahlan bikudumikum syekh Abdullah Al jahdali bihadihil Madrosah asyarifah.” Demikian kalimat yang diucapkan ananda Ullil Amri Prawirohardjo yang bertindak sebagai MC ketika menyapa syekh Abdullah di TICH, Sabtu (28/11/2015). Dengan mengenakan busana serba hitam khas Arab, ia nampak begitu percaya diri dalam memandu jalannya acara.

Kedatangan Syekh Abdullah yang berasal dari Jeddah ini ditengah-tengah santri bukan tanpa alasan. Beliau diundang langsung oleh Tim Pengembangan Bahasa Arab Tazkia IIBS sebagai Mutakallim billughah al-Arabiyah atau yang lebih akrab disebut native speaker. Kehadiran beliau yang kedua kali di Tazkia ini bertujuan untuk memotivasi santri agar lebih semangat belajar bahasa Arab.

Pembukaan acara diawali dengan lantunan merdu ayat suci al-Qur’an oleh ananda Navilah. Acara dilanjutkan dengan penampilan Zidni Ilma Amalia Jamil yang membawakan pidato bahasa Arab. Puisi bahasa Arab yang berjudul “Al-Istiqomah” berhasil dibacakan dengan baik oleh Ananda Aftina Zakiyya Wafda. Penampilan yang dikemas dengan perpaduan mimik wajah serius dan senyuman itu pun berhasil membuat syekh Abdullah tidak memalingkan pandangan sedetik pun dari mereka.

Didampingi langsung oleh ustadz Husni Mubarok, Lc, syekh Abdullah membuka percakapan dengan ratusan santri dengan sebuah pertanyaan tentang perbandingan antara dua orang laki-laki mukmin yang satu berilmu dan yang satu tidak berilmu. Pertanyaan yang dilontarkan beliau berhasil menggugah santri untuk turut aktif menjawab. Setelah itu, beliau memaparkan materinya tentang Al Alim (orang yang berilmu). Penyampaian yang dikemas santai tersebut sukses merebut perhatian seluruh santri. Di sela-sela penyampaian materi, beliau selalu memunculkan sebuah pertanyaan. Bagi santri yang mampu menjawab dengan benar, beliau akan memberikan hadiah sebesar Rp. 100.000. Alhasil, mereka berebut menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Interaksi menggunakan bahasa Arab antara santri Tazkia dengan syekh Abdullah nampak berjalan lancar. Belasan pertanyaan terlontar dari santriwati maupun santriwan. “Kaifa torikoh iltihaq dirosah ila Madinah munawaroh (bagaimana cara kuliah di Madinah) ?” ujar ananda Zidni Ilma Amalia Jamil santriwati kelas VIII.  Santriwati kelas VII pun tidak ingin ketinggalan, “Madza tuhibu min hadza al-ma’had (apa yang anda sukai dari pondok ini) ?” ujar ananda Maria Ulfa. Disertai senyuman syekh Abdullah menjawab, “Ana uhibukum wauhibu al asatidz wal asatidzah aladzi yukti waktahu liajelikum (saya menyukai kalian dan para guru yang sudi mengorbankan waktunya untuk kalian). Ana uhibu kazalika desain hadza al-ma’had (saya juga mengagumi desain gedung Tazkia).”

 “Salah satu program bahasa unggulan di Tazkia adalah mendatangkan native speaker. Kami berharap dengan kehadiran syekh Abdullah mampu mendorong santri untuk terus berbahasa Arab dengan baik,” ujar ustadz Abdul Mughis, Lc yang menjabat sebagai ketua pengembangan bahasa Arab di Tazkia IIBS. (wpp/hil)

Share this post