Tazkia IIBS held mabit and social service collaborated with PPYD Al-Ikhlas in Singosari
Tazkia IIBS- Malam bina iman dan takwa (Mabit) kembali diselenggarakan, Selasa-Kamis (2-4/04) lalu. Agenda wajib tahunan ini menjadi sarana muhasabah sekaligus re-charge keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Tidak hanya diikuti seluruh santri, mabit juga diikuti oleh jajaran asatidz/asatidzah Diniyah Tazkia IIBS Malang. Istimewanya, mabit tahun ini bertempat di Pondok Pesantren Yatim Dhu’afa (PPYD) Al-Ikhlas Singosari, Malang.
Kegiatan mabit bersama PPYD Al-Ikhlas kali ini diikuti 242 santri kelas VII dan VIII Tazkia IIBS. Mengusung tema "Mensucikan Hati, Menguatkan Jiwa Bersama Al-Qur’an" , beragam kegiatan penuh hikmah dan manfaat disusun untuk menyemarakkan suasana mabit. Kegiatan di mulai dengan apel bersama serta pembacaan tata tertib selama pelaksanaan mabit. Para santri yang tampak antusias sedari keberangkatan menuju PPYD Al-Ikhlas semakin bersemangat karena dapat berkenalan dan berinteraksi langsung dengan adik-adik santri PPYD Al-Ikhlas.
Setelah pembagian kamar, peserta mabit selanjutnya menunaikan Shalat Dhuha berjama’ah dan sesi ta’aruf bersama keluarga besar PPYD Al-Ikhlas. Peserta kemudian mengikuti Halaqoh Ta’dib selepas Shalat Dhuhur berjama’ah. Malam harinya, peserta mendapat tausyiah bertema 'Menggugah Rasa Empati terhadap Sesama' dan 'Persembahkanlah Mahkota Bercahaya untuk Kedua Orang Tua mu' . Para peserta kemudian saling menjalin keakraban dengan acara bakar jagung rebus bersama lengkap dengan pentas seni yang semakin menambah hangat suasana malam. Muraja’ah Surat Ar-Rahman, Al- Ikhlas dan Mu’awwidzatain sebelum tidur menutup agenda di hari pertama.
Shalat Tahajjud berjama’ah menjadi pembuka di hari kedua. Para peserta larut dalam haru saat sesi muhasabatun nafs berlangsung, mereka diajak mengingat perjuangan orang tua dan bermuhasabah atas khilaf dan dosa yang telah lalu. Tidak hanya rohani yang dihidupkan selama kegiatan, kebugaran fisik juga dilatih melalui kegiatan olah raga bersama yang dilanjutkan dengan kerja bakti. Meski cukup menguras keringat, tidak tampak raut lelah di wajah para peserta. Suasana pagi semakin penuh keceriaan saat para peserta mengikuti outbond bersama. Dihari terakhir, bakti sosial dan perlombaan menjadi agenda pamungkas mabit tahun ini. Sportifitas berbalut semangat persaudaraan pun begitu terasa sepanjang kegiatan. Agenda mabit ditutup dengan pembagian hadiah untuk para pemenang lomba serta kesan pesan dari kedua lembaga.
“Melalui mabit ini, kami berharap para santri tidak hanya mampu menanamkan jiwa spiritual yang kuat dan kecintaan pada Al-Qur’an namun juga dibarengi dengan kepekaan dan kepedulian terhadap sesama muslim khususnya bagi mereka yang membutuhkan”, ujar Ustadz Sholeh penuh harap. (ary)