Tausiyah Kubro Thursina IIBS: Mengenal Keutamaan Menjadi Santri dan Self Management

Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) gelar Tausiyah kubro bersama Ustadz Nur Abidin, M.Ed (07/08). Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin khusus bagi santri kelas 7 dan 10 dan dilaksanakan secara daring. Pada sesi kali ini, santri diajak mengenal lebih dalam keutamaan menjadi santri dan pentingnya self management.

Mengawali materi, Ustadz Abidin menekankan bahwa menjadi seorang santri merupakan sebuah keistimewaan. Seperti yang telah dijelaskan dalam hadist bahwa salah satu ciri hamba yang Allah kehendaki kebaikan dalam dirinya maka Allah SWT akan fahamkan ilmu agama, menjadikan baik akhlaqnya, dan kemudahan dalam beramal soleh.

   

“Tiga hal itu yang akan kalian miliki saat menjadi santri. Jadi, kalian harus selalu meluruskan niat karena kalian telah dipilih Allah SWT,” ungkapnya.

Langkah berikutnya adalah memulai untuk mengubah diri. Memasuki masa SMP santri harus mulai berubah untuk menjadi lebih berani. Mulai belajar untuk tidak mengandalkan bantuan orangtua dalam kegiatan sehari hari. Menjadi berani juga berarti harus menjadi percaya diri dan mandiri. Tidak lagi takut untuk menyuarakan ide dan pendapat. “Hal-hal itu memang sederhana, tetapi itu bisa membuat orangtua bangga,” tuturnya.

Bagi santri baru SMA, perubahan yang diharapkan jauh lebih luas dan mendalam. Amaliyah yang dijalanipun harus terus berjalan beriringan dengan ikhtiar menuntut ilmu yang dilakukan. Kedalaman itu dapat dilihat dari kemampuan critical thinking,  bagaimana santri mampu mengidentifikasi banyak hal.

Lebih lanjut Ustadz Abidin mengungkapkan bahwa santri SMA juga harus menjadi pemimpin dan role model bagi adik-adiknya. Karenanya mereka harus melakukan yang terbaik baik sekitarnya. “Ini adalah kesempatan terakhir untuk bisa mondok di Thursina, setelahnya kalian akan terjun di masyarakat untuk menebar inspirasi yang lebih luas,” ungkapnya.

   

Lebih lanjut, Ustadz Abidin menjelaskan bahwa seorang santri wajib memiliki self management yang baik. Terdapat empat prinsip utama dalam self management atau yang lebih dikenal dengan 4M, yaitu Merencanakan, Mengatur, Mengendalikan, dan Meraih tujuan. Proses merencanakan dapat dimulai dari menuliskan kegiatan harian dan jadwal studi. Setelah perencanaan yang baik, maka selanjutnya adalah berusaha untuk tetap disiplin terhadap jadwalnya.

“Sebagai seorang manusia kita sangat terbatas waktu dan kemampuan. Dengan self management yang baik akan sangat membantu kita untuk mengatur kehidupan belajar dan ibadah kita nanti. Sehingga memudahkan kita untuk meraih tujuan,” jelas Ustadz Abidin.

Selanjutnya, Ustadz Abidin juga menambahkan, walaupun saat ini santri berada di rumah, tetapi aturan-aturan pondok haruslah tetap ditaati. Seperti analogi kehidupan lebah. Untuk bisa menghasilkan madu terbaik, lebah harus memakan makanan yang baik, yaitu nectar dari bunga. Santri juga demikian, harus memberi asupan diri yang baik.

“Tidak hanya makanan yang halal dan sehat, tapi segala yang dibaca, dilihat, maupun didengar haruslah sesuatu yang baik,” imbuhnya. (na/lil)

Share this post