Sosialisasi Perguruan Tinggi, Ikhtiar Thursina IIBS Antarkan Santri Menuju Perguruan Tinggi
Memasuki tahun ajaran baru, Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) menggelar Sosialisasi Studi Lanjut bagi seluruh walisantri kelas 12 (31/07). Hadir sebagai pemateri adalah CEO Thursina IIBS, Ustadz Nur Abidin, M.Ed., Director of Education, Ustadz Muhammad Rajab, M.Pd.I., dan Director of Thursina International Office (TIO), Ustadz H. Imam Awaluddin, P.hD. Melalui agenda ini, walisantri akan mendapatkan pemaparan materi terkait strategi dan sistem yang digunakan untuk pendaftaran perguruan tinggi baik dalam maupun luar negeri.
Melalui sambutannya, Ustadz Abidin mengungkapkan bahwa terkadang orangtua dan guru terjebak pada pencapaian santri yang terlalu pragmatis, yaitu kelanjutan studi di jenjang perguruan tinggi. Sehingga cenderung lupa bahwa prestasi utama sebagai santri adalah ketika mereka mampu menuntaskan masa pendidikan di pondok. Mengingat proses yang dilewati lebih menantang dan memerlukan banyak doa dan usaha.
“Tentu tidak salah jika kita memikirkan studi lanjut anak-anak, tetapi kita juga tidak boleh lupa bahwa anak-anak ini adalah santri yang memiliki kewajiban untuk memahami nilai-nilai yang diajarkan di pondok,” jelas Ustadz Abidin.
Lebih lanjut, Ustadz Abidin menjelaskan bahwa selama berproses di pondok santri dibiasakan untuk selalu mengutamakan amaliyah dalam kehidupan sehari hari. Sehingga saat santri nanti tidak di pondok, mereka sudah terbiasa dan mampu memegang teguh nilai-nilai keislaman yang telah diajarkan. Serta mampu untuk memegang teguh dan mengamalkan nilai RECODING yang menjadi nilai utama Thursina IIBS.
“Yang paling utama, jangan sampai anak-anak kita jadi melalaikan amaliyahnya karena merasa terkejar-kejar untuk masuk perguruan tinggi,” tuturnya.
Berkaitan dengan strategi, Ustadz Abidin menjelaskan bahwa baik lembaga, santri, maupun orangtua harus memiliki visi yang sama. Pasalnya, untuk bisa menembus perguruan tinggi, utamanya negeri, tidak hanya berkaitan dengan kemampuan akademik ananda. Tetapi juga dipengaruhi oleh kemampuan dan kecepatan santri dalam mengerjakan soal. Selain itu, strategi dalam memilih jurusan dan perguruan tinggi juga harus diperhatikan.
“Selanjutnya, kita akan petakan bersama agar kemampuan santri dan kampus pilihan nanti bisa proporsional,” imbuhnya.
Terakhir, Ustadz Abidin juga menekankan bahwa tidak semua kesuksesan ditentukan oleh perguruan tinggi tertentu. Sehingga selalu ada pilihan-pilihan lain yang bahkan bisa lebih cocok dengan kebutuhan santri. Tentunya, pilihan tersebut sudah melalui riset dan diskusi yang matang. “Kita niatkan hari ini sebagai ikhtiar, agar studi ananda dapat berjalan baik dan ananda menjadi anak yang sukses dunia akhirat,” tutup Ustadz Abidin.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan pemaparan program studi akhir dan strategi oleh Ustadz Rajab. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan Overseas Studi Roadmap oleh Ustadz Awal. Pada akhir sesi, juga dibuka sesi tanya jawab sehingga walisantri dapat memberikan masukan bagi Thursina IIBS. (nai/lil)