Siapkan Generasi Pemimpin, Thursina IIBS Lantik TSA 2022-2023
Setelah melalui proses panjang pencalonan dan pemilihan, Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) melantik pengurus baru Thursina Student Association (TSA) periode 2022-2023 (28/10). Proses pelantikan dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda. Total 54 pengurus dari masing-masing kampus dilantik langsung oleh kepala sekolah masing-masing. Pelantikan pengurus baru itu menjadi bagian dari regenerasi dan kaderisasi organisasi yang dibangun di Thursina IIBS.
Pembina TSA Putri, Ustadzah Lintang Meyta menjelaskan bahwa proses pemilihan pengurus tahun ini lebih ketat dibanding tahun sebelumnya. Syarat utama adalah santri harus memiliki sisa merit poin minimal 330 poin. Selanjutnya, kandidat pengurus harus mengikuti rangkaian tes. Mulai dari psikotes, interview, hingga Forum Group Discussion (FGD).
Tahap FGD merupakan tahap final dan hanya diikuti oleh calon kandidat presiden dan ketua. Setelahnya, barulah penyusunan final anggota pengurus oleh tim pemilihan dan kesiswaan. Setelah rangkaian seleksi, tahap berikutnya merupakan orasi dan pemilihan umum untuk calon presiden dan ketua.
“Kami mencari santri yang bisa bekerjasama dengan tim, yang peduli tetapi juga bisa memimpin dirinya dan rekan-rekannya. Mereka yang percaya diri tetapi tetap santun terhadap guru dan rekan-rekannya,” ungkap Ustadzah Lintang.
Usai momen pelantikan, seluruh pengurus baru TSA putra dan putri mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) eksternal dan internal. Rangkaian LDK Eksternal yang bekerjasama dengan Depo Pemeliharaan Sistem Senjata Artileri Pertahanan Udara (Dohar Sista Arhanud) Malang bertujuan untuk meningkatkan kepemimpinan dan kekompakan para pengurus. Melalui berbagai pelatihan kedisiplinan, outbound, dan fun games.
Sedangkan pada LDK Internal, pengurus diberikan materi yang berkaitan dengan organisasi oleh kesiswaan. Serta materi terkait manajemen isu dan konflik oleh tim unit Human Capital Management (HCM) Thursina IIBS. Pada rangkaian LDK Internal itu juga, pengurus akan bermusyawarah untuk menetapkan program kerja apa saja yang akan dilaksanakan selama satu periode.
“Tahun ini kami menyediakan coach untuk tiap divisi TSA. Nantinya coach itu yang akan mendampingi dan menjadi tempat mereka untuk berkonsultasi. Mereka juga bisa menyelaraskan program dengan coach masing-masing,” imbuhnya.
Ustadzah Lintang menambahkan, bahwa sebagian besar pengurus TSA tahun ini adalah wajah baru. Hal itu memberikan banyak energi dan inovasi baru dalam kepengurusan. Cukup banyak ide program baru yang tersetus. Oleh karena itu, Ustadzah Lintang berharap bahwa pengurus baru dapat tetap optimis dan bersabar dalam menjalani setiap prosesnya. Serta selalu berbangga, bahwa mereka adalah santri-santri pilihan.
“There is no elevator to success, you have to take the stairs. Jadi, nikmati setiap prosesnya, karena dari setiap proses itulah kita dapat meningkatkan kualitas diri,” pungkasnya. (nai/lil)