Siap Antarkan Santri Masuk PTN, Thursina IIBS Teken Kerja Sama dengan ITS
Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) teken kerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) (03/02). Proses serah terima MoU dilaksanakan di ruang wakil rektor ITS dan dihadiri langsung oleh Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama, dan Kealumnian, Bambang Pramujati, S.T., M.Sc.Eng., Ph.D. Melalui kerja sama ini, Thursina IIBS membuka peluang yang lebih besar bagi alumni SMA nya untuk dapat meneruskan jenjang pendidikan di ITS.
Kepala Sekolah Thursina IIBS, Rois Haqiqi, M.Pd, menjelaskan, kerja sama ini terfokus pada dua hal. Pertama, penerimaan mahasiswa baru pada program International Undergraduate Program (IUP) dan seleksi mandiri. Kedua, yaitu terkait pengaplikasian tri dharma perguruan tinggi di Thursina. Sehingga nantinya kedua pihak dapat saling bertukar informasi dan kegiatan terkait pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat.
“Banyak keunggulan yang didapat di program IUP ini. Kurikulum yang berstandart international, pertukaran pelajar ke luar negeri, bahkan bisa double degree juga. Maka dari itu, kita ingin menyediakan kesempatan yang lebih besar bagi santri untuk bisa masuk di program ini,” jelasnya.
Program IUP atau Program Sarjana Internasional ITS sendiri merupakan program yang menerapkan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Program ini menawarkan kurikulum sarjana reguler dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan internasional. Pada setiap tahunnya, hanya 25 orang mahasiswa yang dapat mendaftar di program ini. Sehingga memang diperlukan persiapan dan keterampilan khusus untuk dapat lolos dalam program itu.
“Dalam waktu dekat, beberapa santri kita sudah mendapatkan undangan untuk ikut seminar terkait IUP. Ini merupakan langkah awal yang baik bagi santri Thursina,” imbuh Rois.
Lebih lanjut, Rois mengungkapkan, kedua pihak juga bisa saling berbagi laboratorium. Artinya, guru maupun santri Thursina juga dapat menggunakan laboratorium yang ada di ITS dalam melakukan penelitian. Baik untuk keperluan perlombaan ataupun project penjurusan. Selain itu, nantinya juga akan ada program webinar atau praktik bersama dosen ataupun mahasiswa dari ITS. Sehingga, Thursina dapat mengembangkan kompetensinya secara lebih luas. Baik guru maupun santri.
“Nantinya akan banyak dosen dari ITS yang menjadi guest lecture disini, ada UKM yang juga bisa ikut mengisi enrichment. Intinya, kita berusaha untuk mengembangkan setiap proses pembelajaran yang ada di Thursina,” ungkapnya.
Selain itu, Thursina juga akan mendapat informasi yang lebih detail dan lebih awal terkait sistem penerimaan mahasiswa baru ataupun program baru yang ada di ITS. Di sisi lain Rois menyatakan, alumni SMA Thursina juga sudah banyak yang berhasil melanjutkan pendidikannya di kampus perjuangan tersebut.
“Tujuan utama kita memang untuk memberikan kesempatan lolos yang lebih besar bagi santri. Tetapi kita juga ingin mengembangkan setiap aspek pembelajaran yang ada di Thursina ke level yang lebih tinggi,” tutupnya. (lil/nai)