Shaykh Dr Said Muhammad Al Husaini: Living the Sunnah Will Help the Life of Muslims
Tazkia International Islamic Boarding School (IIBS) Malang kembali menghadirkan tamu inspiratif bagi santri khususnya. Kali ini, Tazkia menjadi salah satu tempat yang dikunjungi oleh Syaikh Dr. Sa’id Muhammad Al Husaini. Pada Senin (21/11) lalu, salah satu Syaikh Universitas Al Azhar tersebut menyampaikan beberapa pesan penting pada seluruh santri tentang pentingnya Tazkia IIBS Malang menjadi salah satu lembaga yang menyebarkan ide-ide wasathaniyah.
Dalam pidatonya, Syaikh Sa’id
menyampaikan bahwa ide wasathaniyah merupakan salah misi yang saat ini juga
dijalankan oleh Universitas yang berusia lebih dari 1000 tahun lebih itu, yaitu
Universitas Al Azhar. Syaikh Sa’id menilai, ide wasathaniyah ini dapat menjadi
salah satu solusi dalam permasalahan yang terjadi pada umat muslim saat ini.
“Tazkia IIBS dapat menjadi salah satu lembaga yang mana harus mendidik dan memberikan ide-ide untuk menyelesaikan permasalahan pada umat islam saat ini,”ungkap Syaikh Sa’id pada seluruh santri Tazkia IIBS Malang.
Tidak hanya itu, Syaikh Sa’id juga menyampaikan pada seluruh santri dan juga guru yang hadir untuk selalu mau dan rajin untuk menghidupkan sunnah di zaman modern sekarang. Perilaku sunnah semakin hari semakin tidak menjadi pedoman perilaku bagi umat muslim karena perkembangan zaman. Selain itu, Syaikh Sa’id mengungkapkan bahwa umat islam saat ini tengah dihadapkan pada tuduhan sebagai agama yang ekstrem, agama yang sering menggunakan kekerasan.
“Dengan terus mengamalkan dan
mengajarkan amalan-amalan sunnah itu dapat memperbaharui pemahaman kita pada
ajaran-ajaran agama islam yang sudah dilandaskan oleh Rasulullah SAW,” jelas
Syaikh Sa’id dalam acara yang digelar di Tazkia Islamic Conference Hall (TICH).
Umat Islam saat ini, lanjut Syaikh Sa’id, harus bisa menjawab tuduhan-tuduhan tersebut dengan menciptakan realitas umat Islam yang sesuai dengan ajaran Islam. Umat Islam di zaman modern perlu menjadi pioner dalam keilmuan, kemajuan serta dalam etika dan moral.
“Rasulullah sendiri berkata, seorang mukmin
yang kuat lebih baik dan lebih dicinai Allah daripada orang mukmin yang lemah,
dengan ini menyatakan bahwa muslim harus kuat untuk menangkal berbagai
sanggahan dari musuh-musuh Islam,” ungkap dosen Universitas Al Azhar itu.
Kunci untuk bisa menangkal dan
membuktikkan bahwa umat Islam adalah umat yang bersatu dan kuat serta bukanlah
agama yang gemar dengan kekerasan adalah dengan menjalankan sunnah Rasulullah.
Rasul juga sudah berjanji, sebut Syaikh Sa’id, bahwa barang siapa yang
menghidupkan sunnah Rasul maka Ia mencintai Rasulullah dan akan bersama Nabi
Muhammad dalam Surganya.
“Umat Islam harus kuat imannya, kuat
amalnya dan kuat ilmunya. Juga harus kuat retorikanya, harus kuat logikanya,”
pungkas Syaikh Sa’id.
Selain menyampaikan pidato dihadapan
santri dan guru, Syaikh Sa’id juga memberikan sanad atau pengakuan pada
beberapa guru dalam ilmu bahasa arab. (lil)