Santri Thursina Kembali Sabet Juara dalam Kejuaraan Panahan Fly Navi X10 Archery Competition

Santri Thursina kembali menorehkan prestasi di bidang olahraga panahan dengan menyabet dua gelar juara sekaligus. Raihan tersebut meliputi juara I kategori beregu dan juara III kategori individu divisi Compound U15 pada kejuaraan Fly Navi X10 Archery Competition di Sidoarjo (10-13/11) lalu. Mereka adalah Faiz Akbar Kurniawan, Muhammad Rafhan Fatih Al-Karzai, Fairuz Muhammad Dzulfadzlli santri kelas VIII International Islamic Boarding School (IIBS) yang bergabung dalam kejuaraan beregu. Sementara Rafhan Fatih Al-Karzai juga berhasil meraih juara III untuk kategori individu.

Berlokasi di lapangan panahan Fly Navi X10 Archery Sidoarjo, bergulir ajang bergengsi kejuaraan panahan Fly Navi X10 Archery Competition 2022 (11-13/11) lalu. Ajang ini membuka empat kategori kompetisi mulai dari Standar Bow, Compound Bow, Recurve Bow serta Barebow. Lebih dari 250 peserta bertanding dalam kejuaraan ini. 

      

Muhammad Rafhan Fatih Al-Karzai, Faiz Akbar Kurniawan, Fairuz Muhammad Dzulfadzlli santri kelas VIII yang tergabung dalam FAST Archery Club Kota Malang bertanding dalam kejuaraan Compound Putra Beregu U15. Mereka berhasil menyabet gelar juara pertama setelah menorehkan nilai tertinggi. Sementara itu, Muhammad Rafhan Fatih Al-Karzai juga berhasil menyabet juara ketiga kategori Compound Putra Individu U15. Sebelumnya, pada perebutan juara ketiga ini Rafhan harus bertanding dengan rekan satu timnya, Faiz Akbar Kurniawan. Torehan nilai tertinggi berhasil dicapai Rafhan sehingga ia keluar menjadi juara ketiga.

Munahar Al-Amin koordinator sport and art of Thursina mengungkapkan melihat kesiapan santri, mereka lebih matang untuk bertanding pada kategori Compound, sehingga mereka difokuskan untuk bertanding pada kategori ini dengan harapan mendapat capaian yang lebih maksimal. Berkompetisi pada kategori compound bukan menjadi hal yang baru bagi santri Thursina. Di sekolah mereka difasilitasi dan didampingi dalam mengembangkan potensinya. Setidaknya ada dua kategori panahan yang dikembangkan di Thursina, yakni Standar Bow dan Compound Bow.  Selain itu mereka juga difasilitasi dengan pelatih profesional.

Perjuangan yang dihadapi santri Thursina ini tak mudah. Sebagai persiapan mereka melakukan latihan intensif selama dua pekan sebelum kompetisi. “Setelah jam sekolah, kami rutin latihan, bahkan sering menambah jadwal untuk latihan agar lebih siap” ungkap Faiz santri yang tergabung dalam panahan beregu ini. Perbedaan suhu, kelembaban serta kondisi angin di tempat kejuaraan juga menjadi kendala tersendiri. Sehingga mereka harus melakukan adaptasi lagi. “Beruntunglah mereka (santri) bisa beradaptasi dengan cepat, sehingga tidak menjadi kendala yang berarti” ungkap Ahmad Hasyim pelatih ekstrakurikuler panahan di Thursina.

Man jadda wa jadda, barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan sampai. Begitulah pepatah mengatakan. Alhamdulillah mereka berhasil mengharumkan nama Thursina dengan membawa gelar juara pertama divisi compound U15 beregu serta juara ketiga divisi compound U15 individu. “Melihat antusias dan semangat anak-anak ini harapannya nanti mereka bisa tumbuh menjadi atlet profesional” pungkas Hasyim. (hel/lil)

Share this post