Rutin Berkreasi dengan Siswa SD, Santri Thursina Kembali Adakan AKISA 2023

Gelar kegiatan rutin tahunan bertajuk Anak Kreatif Indonesia Bisa (AKISA). Kegiatan ini menjadi bagian pembelajaran untuk memberikan pengalaman kepada santri mengatur proyek berbasis event yang melibatkan pelajar jenjang Sekolah Dasar (30/11).

Ketua jurusan enterpreneur Thursina IIBS Ustaz Muhammad Miftah, S. Bns mengungkapkan, selain sebagai pemenuhan tugas akhir, kegiatan ini menjadi upaya dalam memberikan pengalaman kepada santri untuk membuat proyek berbasis event. Di samping itu juga untuk menumbuhkan empati sosial santri kepada sesama.

“Program yang dilaksanakan di luar sekolah ini merupakan salah satu langkah Thursina dalam melatih santri agar memiliki daya kreatif yang tinggi, memiliki sikap terbuka, memiliki kepedulian sosial serta mampu memberikan inspirasi kepada generasi lain,” terangnya.

  

Lebih lanjut ia menambahkan, dari awal semester santri dilatih mulai dari menyusun konsep kreatif, menyusun anggota tim, melakukan persiapan teknis hingga melaksanakan event yang mereka rancang. Sehingga secara runtut ilmu yang telah dipelajari di kelas diaplikasikan secara langsung di lapangan.

“Karena ini melibatkan banyak elemen, santri secara langsung akan berlatih manajemen, dalam arti luas mulai dari komunikasi, menyusun anggaran, kemampuan leadhership hingga pemecahan masalah, kesemua aspek ini penting sekali dimiliki untuk seorang yang ingin terjun di bidang enterpreneur,” imbuhnya

  

Berlokasi di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Roudlotut Tholibin Tegalweru, santri putra lebih dahulu mengawali kegiatan ini. Bertema permainan nostalgia era 90-an, aneka permainan tradisional seperti gobak sodor, lompat tali, bekel, bakiak dan permainan gasing kembali dikenalkan. Upaya ini menjadi salah satu wujud caring (kepedulian) santri pada kelangsungan permainan yang terancam punah di era digital ini.

Untuk itu mereka berusaha mengangkat dan memperkenalkan kembali kepada generasi selanjutnya. Tak hanya itu, pada kesempatan ini juga menjadi momen untuk mengenang pahlawan yang berjuang merebut kemerdekaan Indonesia. Agenda mewarnai dan membuat majalah dinding bertema pahlawan menjadi penutup agenda tersebut.

  

Berbeda dengan santri putra, santri putri melangsungkan program ini di MI Sunan Giri Kota Malang. Kreativitas seluas lautan menjadi tema utama. Pertemuan ini sekaligus menjadi sarana edukasi pada siswa MI tentang pentingnya kepedulian pada lingkungan, terutama pada laut yang kian hari semakin kotor karena keberadaan sampah. Beberapa kegiatan turut mengiringi seperti permainan estafet memilah sampah, proses kreatif menghias akuarium serta ditutup dengan sesi sharing dan mendongeng.

  

“Semoga melalui kegiatan ini santri Thursina mampu menjadi pribadi yang tangguh, mampu beradaptasi mengaplikasikan keilmuan yang telah dipelajari serta menginspirasi bagi sesama.” pungkasnya mengakhiri.

Share this post