Preparing Students for Project Based Learning by Visiting Inspirational Places
Dalam rangka memberikan bekal untuk Project Base Learning (PBL), setelah dua pekan melakukan Ujian Tengah Semester (UTS), seluruh Tazkia International Islamic Boarding School (IIBS) Malang berikan refreshment edukatif. Tidak hanya jalan-jalan saja, namun santri Tazkia IIBS Malang juga belajar dari setiap tempat yang dikunjungi tersebut.
“Tidak sekedar jalan dan berswa foto saja, namun santri juga diwajibkan mengambil hal yang penting dan bisa diangkat dalam project masing-masing kelompok tersebut,” jelas Ustadz Qoirul Mansur M. Pd.
Kegiatan yang dilakukan tepat setelah usai UTS tersebut dilaksanakan dengan beberapa tujuan. Kelas VII berkunjung ke Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari , kelas VIII berkunjung ke Kampung Warna Warni Jodipan (KWJ) sedangkan kelas X berkunjung ke Balai Pengkajian Tekhnologi Pertanian Jawa Timur dan Badan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kabupaten Malang. Ustadz Qoirul menyatakan, tidak sembarang tempat menjadi destinasi dari refreshment ini. Namun ada targetan di setiap tempat yang dikunjungi.
Pada refreshment kali ini, kelas VII mempunyai targetan agar mengetahui bagaimana proses berlangsungnya inseminasi buatan pada hewan. Inseminasi atau biasa disebut pembuahan selain melalui hubungan seksual dikenalkan ke santri guna memberikan ‘pemancing’ agar santri khususnya kelas VII dapat mengambil insipirasi untuk kemudian diterapkan dalam project.
Secara terpisah, Kelas VIII mengunjungi KWJ. Ikon baru Kota Malang tersebut secara resmi diresmikan oleh Walikota Malang. Indahnya rumah dengan warna warni yang dilengkapi kaca tersebut menjadikan KWJ salah satu destinasi wisata di Kota Malang. Bukan saja membawa keindahan, namun keberadaan KWJ ini juga mengangkat ekonomi kerakyatan yang semakin hari semakin menggeliat.
KWJ yang digagas oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tersebut juga telah merubah kebiasaan masyarakatnya. Dari kotor hingga saat ini seluruh warga saling menjaga kebersihan. “Diharapankan santri dapat mengambil pelajaran dari perubahan kampung tersebut dan dapat diaplikasikan dalam project yang sedang dalam pengerjaan tersebut,” ungkap guru pengajar Bahasa Inggris tersebut.
Guna memberikan pengetahuan tentang tekhnologi pertanian serta pengalaman tentang iklim, kelas X SMA Tazkia IIBS Malang mengunjungi Balai Pengkajian Tekhnologi Pertanian dan BMKG Kabupaten Malang. Disini kelas X dituntut untuk mencari insipirasi terkait hal yang bisa dikulik dan diaplikasikan dalam program penjurusannya. “Pada tingkat SMA, seluruh rangkaian kegiatan diharapkan dapat menjadi bagian dari proses pembelajaran dalam program penjurusannya,” pungkasnya. (lil)