Praktek dari Penanaman Keberkahan Ilmu, Kelas Akhir SMA Thursina IIBS Jalankan Program Khidmah
Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) mengumumkan pelaksanaan program Khidmah. Sebuah inisiatif mulia yang dirancang untuk memperkaya pengalaman spiritual dan sosial para santri melalui berbagai kegiatan Khidmah.
Menurut Ustadz Syaikhul Islam, S.Pd., Program ini menjadi salah satu ruh dan pendidikan karakter yang ada di pesantren, termasuk di Thursina IIBS. Arah dan tujuannya yaitu menumbuhkan akhlak, takzim kepada guru, menghormati guru, mengamalkan ilmu, serta menambah keberkahan. "Hampir di semua pesantren, salaf maupun modern, ada program khidmah di dalamnya. Maka Thursina IIBS menjalani itu," demikian tuturnya.


Lebih lanjut Ustadz Syaikhul menjelaskan, santri kelas 12 membantu guru dan staf yang ada di lingkungan pesantren. Penempatan pos-pos dilihat dari kemampuan dan prestasi santri. Khidmah berjalan beriringan dengan program Tausiyah Kubra yang diadakan pada 12 Mei-7 Juni 2025. "Sedangkan Khidmah itu sendiri diadakan pada 5 Mei sampai 10 Juni 2025," imbuh Ustadz Syaikhul.
Ada pengarahan sebelum program khidmah berjalan, meliputi kajian rutin pentingnya program khidmah, manfaat bagi santri, timbal balik dan posisi khidmah dalam pandangan Islam. Bahkan saat pelaksanaan, berlaku monitoring dan controlling. Salah satunya dengan penguatan dalam Tausiyah Kubra di pertengahan program berjalan.
Lulus tidaknya program Khidmah menjadi syarat pengambilan ijazah santri. Penilaian kinerja menjadi penentu. Di setiap unit ada formulir tentang job desk kerja, formulir kehadiran harus 100 persen. "Di akhir masa tugas, dapat formulir refleksi, muhasabah, kesan dan pesan apa yang didapat santri selama menjalani program Khidmah," tambahnya.


Istikamah dalam berkhidmah menjadi tantangan. Namun Ustadz Syaikhul optimis mampu memberikan motivasi dan pengarahan secara konsisten. Selain itu, dibutuhkan kesabaran, ketekunan, dan keyakinan untuk mendatangkan keberkahan. Program merupakan bagian dari kepesantrenan dan membutuhkan koordinasi dengan semua unit.
Dengan program ini, Ustadz Syaikhul berharap santri benar-benar memiliki akhlak dan karakter memuliakan guru dan orang lain, peduli pada lingkungan sekitar, sehingga mendapatkan keberkahan ilmu. Tidak hanya skala Thursina IIBS, tetapi kepada masyarakat luas. "Ilmu yang berkah mampu diamalkan, dikerjakan dan bermanfaat untuk orang lain," tutupnya. (sls/lil)