Peduli Yatim dan Dhuafa, Thursina IIBS Kembali Gelar Seleksi Beasiswa Pendidikan Tahun Ajaran 2024/2025
Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) kembali membuka Thursina Scholarship Award untuk yatim dan dhuafa tahun ajaran 2024/2025. Melalui program ini Thursina IIBS berusaha memberikan kesempatan pendidikan bagi calon santri yatim dan dhuafa dengan menyediakan paket dana pendidikan dengan total 300 juta rupiah. Berlokasi di kampus putra, proses seleksi ini diikuti oleh 70 peserta jenjang SMP dan SMA dari berbagai wilayah di Jawa Timur, Ahad (29/10).
Chief of Relation & Enrolment Office, Ustaz Sabar Arifin, M.M dalam sambutannya mengucapkan selamat atas kedatangan calon wali santri dan calon santri peserta tes. Menurutnya, para peserta yang hadir merupakan santri-santri terbaik yang telah dinyatakan lolos dalam seleksi administrasi. Mereka telah bersaing secara ketat dengan ratusan peserta lain untuk sampai pada tahap ini. “Terimakasih bapak/ibu yang telah mengantarkan ananda sampai pada tahap ini, karena mondok tidak hanya anaknya saja, melainkan orang tua juga harus memiliki komitmen yang kuat demi mengantarkan anak-anak meraih Pendidikan, menggapai mimpi hingga menjadi anak-anak yang sholeh-sholihah,” ungkapnya.
Beliau menambahkan, 10% dari total santri Thursina IIBS diperuntukkan untuk penerima beasiswa ini. Ada empat kategori beasiswa dalam program ini. Pertama, Dhuafa Berprestasi; kedua, Beasiswa Prestasi, ketiga; Yatim Dhuafa Berprestasi; dan keempat, Beasiswa Kehormatan. Secara khusus program ini diperuntukan bagi siswa yang saat ini duduk dibangku kelas 5 dan 6 SD/sederajat. Serta kelas 3 jenjang SMP sederajat. Nantinya peserta yang dinyatakan lolos dalam seleksi beasiswa ini akan mendapat pembiayaan yang meliputi biaya Pendidikan, uang saku senilai Rp500.000-, serta bantuan fasilitas dan Kesehatan.
”Nanti jika sudah dinyatakan diterima santri juga didorong agar tetap menjaga prestasi akademik dan tidak melakukan pelanggaran, karena dengan adanya pelanggaran bagi santri penerima beasiswa akan dapat mempengaruhi keberlanjutan penerimaan beasiswa ini” imbuhnya.
Lebih lanjut, Ustaz Sabar menjelaskan bahwa program beasiswa Thursina merupakan program yang berkelanjutan. Bagi peserta yang terdaftar sejak SMP akan otomatis terdaftar sebagai penerima di jenjang SMA. Selain itu, setiap peserta juga wajib menjalani masa pengabdian di Thursina IIBS setelah lulus.
Sementara itu, Manager Penerimaan Santri Baru (PSB) Ustaz Abdul Jalil Mursyid, S.I.Kom menjelaskan bahwa untuk mengikuti program ini, peserta harus mengikuti serangkaian tes. Mulai dari tes seleksi berkas, tes potensi akademik, tes psikologi, wawancara santri dan wali santri, serta tes Al-Al-Quran. Pada seleksi berkas, peserta harus melampirkan surat keterangan yatim dan tidak mampu oleh kantor desa setempat. Peserta juga tidak diperbolehkan menerima beasiswa dari instansi, lembaga, maupun perorangan selama menerima beasiswa dari Thursina. “Target utama program ini memang untuk siswa yatim dan dhuafa berprestasi. Rangkaian seleksi memang cukup padat, nantinya agar biaya pendidikan yang kami salurkan dapat tetap sasaran bagi mereka yang membutuhkan” ungkapnya.
Bagi peserta yang lolos tes berkas dan telah mengikuti rangkaian tes secara langsung. Setelah mengikuti rangkaian tes yang cukup padat, tahapan terakhir merupakan proses survei dan cek dokumen untuk memastikan validitas hasil tes dengan keadaan lapangan. Tak lupa, beliau juga memotivasi peserta tes agar dapat menggunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya agar mendapat hasil yang maksimal. “Nanti saat mengikuti rangkaian tes, jangan lupa berdoa, minta restu kepada orang tua, gunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, memaksimalkan semua potensi yang ada semoga diberi kemudahan Allah SWT,” pungkasnya. (hel/lil)