Pass Priority, Mempersiapkan Calon Santri Sejak Dini

Tazkia IIBS Malang-“Orang tua boleh membanggakan anaknya yang berhasil menjadi dokter, jenderal, artis, dan lain sebagainya yang hebat dengan ukuran duniawi. Namun, ada yang lebih hebat yang ukurannya ukhrowi , yakni pada saat orang tua berhasil menjadikan putra dan putrinya menjadi anak yang sholeh dan sholehah.” Suara lantang Mariya Ulfah menggema di seluruh penjuru TICH. Santriwati kelas VII  yang pernah menjadi Juara 1 Aksi Junior INDOSIAR  tersebut berhasil memukau para calon wali santri yang mengikuti tes Pass Priority pertama pada Minggu (01/11/2015).

“Pass Priority merupakan salah satu terobosan baru yang dicetuskan oleh Tazkia IIBS dalam perekrutan siswa baru. Program ini diselenggarakan untuk merekrut calon santri Tazkia untuk Tahun Ajaran 2017-2018, 2018-2019, dan 2019-2020,” kata ustad Ilman Syafi’an, M.HI selaku Manager of Communication Student Recruitment.

Pelaksanaan Pass Priority ini berlangsung unik. Kegiatan  diawali dengan Orientasi Wali Santri yang dipimpin oleh ustadz  Muhammad Ilman Syafi’an, M.HI di TICH pada pukul 08.00 WIB. Acara pun dilanjutkan dengan tausyiah diniyah yang disampaikan oleh ananda Mariya Ulfah.

Usai orientasi, seluruh calon wali santri dipandu untuk mengikuti Tazkia Kampus Tour. Mereka diantar untuk melihat langsung asrama santri, medical clinic, dan pameran galery foto kegiatan santri. Tidak hanya itu, rasa penasaran mereka tentang aktivitas para santri pun dipuaskan dengan parade life skill dari smart cooking,  taekwondo, dan futsal.

Puas berkeliling, para calon santri memulai ujian di masing-masing ruangan pukul 09.00 WIB. Mereka  terlihat begitu antusias dalam proses ujian seleksi tersebut.  Senyum dan keramahan para  penguji membuat suasana ujian menjadi lebih nyaman. Berkat hal tersebut, tidak  ada satu pun peserta tes  yang merasa tertekan sehingga  ujian yang berlangsung kurang lebih dua jam berjalan lancar.

Agenda tes yang padat tidak memudarkan semangat para calon santri. Mereka terlihat menikmati hidangan makan siang di ruang makan yang biasa digunakan para santri. Hal tersebut bertujuan agar calon santri dapat merasakan langsung salah satu kegiatan di Tazkia.

“Tes kali ini memang sangat berbeda, baik peserta tes maupun agenda yang ditampilkan. Dalam tes kali ini kami berusaha mengenalkan calon santri maupun calon wali santri tentang budaya pesantren, proses belajar, lingkungan kampus, dan kegiatan-kegiatan santri diluar proses pembelajaran. Kami berharap dengan adanya rangkain kegiatan pengenalan kampus ini dapat membuat calon santri dan wali santri mengenal lebih dalam tentang Tazkia IIBS Malang ,” ujar ustadz M. Arief Fathurrahman, manager Customer Service & Charity Foundation. (rif/wpp/hil)

Share this post