Overseas Turki: Menapaki Khazanah Kejayaan Islam hingga Berlaga di IYS 2023

Turki, negeri yang menyimpan berjuta khazanah umat Islam selalu menarik untuk dipelajari. Negeri ini selalu menjadi tujuan Overseas Study Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) tiap tahunnya. Sebanyak 15 santri Tursina IIBS tiba di Turki untuk melakukan Overseas Study, (2–11/02) lalu. Menariknya dalam overseas kali ini mereka turut berlaga pada ajang karya ilmiah internasional bergengsi, Istanbul Youth Summit (IYS) 2023.

Setelah menempuh perjalanan panjang hampir 10 jam, hari pertama di Turki menjadi momen untuk refreshment melepas penat lelahnya perjalanan. Rombongan santri Thursina IIBS berkunjung ke tiga taman kota Otagtepe Park, Yıldız Park serta Emirgan Park. Taman kota di Istanbul ini menawarkan beragam flora berpadu keindahan bentangan selat Turki yang memanjakan mata.

  

Beranjak dari tiga destinasi ini, restoran menu Turki telah siap menyambut menawarkan berbagai menu yang siap dinikmati rombongan santri. Destinasi selanjutnya adalah melakukan ziarah di Masjid Al Fatih. Sebuah masjid peninggalan Kesultanan Utsmaniyah yang hingga kini masih gagah berdiri. Masjid yang dulunya merupakan Gereja Bizantium ini diubah oleh Muhammad Al-Fatih menandai simbol masuknya Islam ke Benua Eurasia tersebut. Selain melakukan sholat jamaah, santri Thursina IIBS juga melakukan eksplorasi di kawasan ini.

  

Hari kedua rombongan bergerak ke Kota Bursa, kota di barat laut Turki yang dahulu menjadi ibukota masa Pemerintahan Utsmani. Destinasi pertama di kota ini adalah bermain salju. Di kawasan ini mereka bermain ski, motor ski serta melakukan eksplorasi menggunakan kereta gantung. Puas bermain salju di kawasan ini, mereka bergerak mengunjungi Bursa Grand Mosque. Masjid ini juga menjadi salah satu masjid bersejarah di Turki. Selepas melakukan eksplorasi di kawasan ini, mereka mengunjungi Makam Osman Gazi dan Orhangazi sang pendiri Kesultanan Utsmani. Kota Bursa menawarkan banyak sekali tempat bersejarah yang menyimpan berbagai artefak Kesultanan Utsmani. Makan malam menu Indonesia di restoran di Bursa menjadi menjadi penutup hari itu.

  

Hari berikutnya destinasi diawali dengan studi banding ke  Universitas Istanbul. Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan mengunjungi Masjid Sulaimaniyah dan Museum Topkapi. Museum ini menyimpan berbagai benda peninggalan Rasulullah SAW seperti pedang, jubah nabi, selain itu juga ada manuskrip pertama Al-Quran serta beberapa peninggalan Kesultanan Turki Utsmani.  Destinasi hari itu ditutup dengan eksplorasi di Blue Mosque dan Hagia Sophia. Hagia Sophia menjadi salah satu situs warisan dunia UNESCO yang paling masyhur di kota Istanbul. Bangunan ini memiliki sejarah panjang yang pertama kali dibangun pada abad ke-6. Bangunan ini telah mengalami beberapa kali perubahan, mulanya bangunan ini adalah sebuah gereja, kemudian berubah menjadi masjid, kemudian sempat menjadi museum, dan saat ini bangunan ini sudah kembali menjadi masjid yang digunakan untuk ibadah umat muslim.

  

Hari kelima menjadi hari yang ditunggu-tunggu santri Thursina IIBS untuk berlaga di ajang IYS 2023. Pada kejuaraan ini perwakilan santri Thursina IIBS yang tergabung dalam tim Don't Be Insecure (Dubecure) melakukan presentasi proyek gerakan kesehatan mental. Dihadapan lebih dari 200 peserta dari berbagai negara, mereka memaparkan gerakan mendukung remaja yang tinggal di pesantren dalam mengatasi rasa ketidaknyamanan serta kurangnya kepercayaan diri. Nantinya luaran proyek ini berupa kampanye kesehatan mental secara masif melalui webinar, podcast serta memanfaatkan produk merchandise yang digunakan untuk kampanye. Festival yang digelar selama tiga hari ini menjadi agenda utama dari rangkaian program Overseas Study di Turki, selanjutnya mereka kembali melakukan studi ke beberapa landmark di Turki sekaligus berbelanja souvenir.

  

Hari terakhir di Turki destinasi dilanjutkan dengan melakukan pelayaran di Selat Bosphorus. Selat ini membentang menjadi pemisah antara Turki, Eropa dan Kawasan Asia. Di tempat ini pula menjadi jalur bersejarah Muhammad Al-Fatih ketika menaklukkan Konstantinopel. Menepi ke daratan, destinasi dilanjutkan dengan mengunjungi Istana Dolmabahce, serta mengunjungi Masjid Abu Ayyub al Anshari. Overseas di Turki ditutup dengan destinasi di Bukit Pierre Loti. Sebuah spot yang menyuguhkan keelokan panorama Istanbul dari ketinggian.

Ada pelajaran dan pengalaman luar biasa yang diperoleh santri melalui perjalanan selama seminggu di negara ini. Mulai dari studi sejarah kejayaan Islam, kebudayaan hingga perkembangan pendidikan sebagai bekal santri mengenal kehidupan internasional.

Share this post