Overseas Malaysia dan Singapore: Santri Thursina IIBS Timba Ilmu di Malaysia dan Singapura

Rangkaian program overseas kembali bergulir. Kali ini santri Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) bertolak studi ke Malaysia dan Singapura (30/01 – 03/02) lalu. Kegiatan yang diikuti santri kelas VIII dan XI bertujuan untuk melakukan studi perkembangan pendidikan di negara tetangga serta melakukan refreshing di kedua negara.

Ustadz Mursyid Arief, S.Pd selaku pendamping program ini mengungkapkan, program overseas study ke luar negeri memiliki tujuan untuk memberikan pengalaman kepada santri dalam mengetahui dunia internasional. Santri diajak berkeliling ke beberapa destinasi untuk mengamati lingkungan belajar dan budaya di negara tujuan.

  

Sebanyak 15 santri Thursina IIBS melakukan perjalanan ke beberapa tempat ternama di Malaysia. Destinasi awal kedatangan rombongan santri Thursina IIBS ini adalah Kota Putrajaya. Mereka melipir ke Masjid Putrajaya yang menjadi ikon landmark di kota tersebut. Keindahan bangunan masjid di atas danau membuat santri terpesona saat melakukan eksplorasi kawasan ini. Puas melakukan eksplorasi di sudut Kota Putrajaya, rombongan bergerak ke Kuala Lumpur. Di kota ini destinasi yang menjadi tujuan selanjutnya diantaranya Dataran Merdeka, Istana Negara serta melakukan explorasi di Kuala Lumpur City Center (KLCC).

  

Hari berikutnya rombongan bergerak ke Brainy Bunch International Islamic Montessori School Malaysia. Mereka merasakan atmosfer menjadi santri di sekolah ini. Materi utama yang dipelajari terkait pemanfaatan media sosial sebagai sarana berdakwah. Pembelajaran terkait perencanaan konten, pembuatan konten hingga management sosial media menjadi materi yang dipelajari bersama dengan guru dari sana. Selanjutnya perjalanan dilanjutkan dengan studi banding ke perguruan tinggi di International Islamic University Malaysia.

  

Perjalanan berikutnya dilanjutkan dengan berkunjung ke Museum Nasional Malaysia. Museum yang digagas Tunku Abdul Rahman ini menyimpan beribu koleksi penting yang berkaitan dengan arsip sejarah Malaysia, kebudayaan Melayu serta berbagai flora dan fauna. Disini santri melakukan studi terkait sejarah hingga kebudayaan Melayu yang dulunya juga menjadi bagian dari sejarah bangsa Indonesia. Selanjutnya santri di ajak untuk berbelanja di Central Market atau Pasar Seni surganya oleh-oleh di Malaysia.

Hari ke–3 perjalanan dilanjutkan dengan mengunjungi Ma'had Ihya Al-Mahdi Selangor. Pesantren ini menjadi salah satu sister school Thursina IIBS dalam menjalin kerjasama terkait pengembangan Pendidikan Islam. Kerjasama ini didukung dengan adanya program kunjungan kedua pihak untuk saling bertukar informasi pendidikan hingga pertukaran santri dalam program short course. Di Ma'had ini mereka diperkenalkan kegiatan pembelajaran, keseharian santri, lingkungan pesantren hingga merasakan kegiatan pembelajaran. Puas belajar di sekolah yang menjadi sister school, perjalanan bertolak ke Haniffa untuk berbelanja oleh-oleh murah.

  

“Kunjungan ke pesantren dan lembaga pendidikan dilakukan guna menambah wawasan sekaligus pengalaman santri Thursina IIBS merasakan atmosfer pembelajaran dan kehidupan di sekolah internasional. Sehingga diharapkan memperoleh wawasan yang dapat menunjang cita-cita mereka nanti,” Ungkap English Teacher Thursina IIBS ini.

Hari berganti, destinasi berikutnya dilanjutkan dengan mengunjungi Genting Highland di Kota Pahang. Wisata yang biasa disebut dengan Las Vegasnya Malaysia ini merupakan perbukitan yang memiliki ketinggian 2000 m di atas permukaan laut. Di atas bukit ini mereka melakukan eksplorasi dengan gondola melihat landscape Malaysia dari ketinggian. Menjelang sore, Bukit Bintang menjadi destinasi selanjutnya. Disini mereka menikmati gemerlap sudut kota, pedestrian hingga kawasan perbelanjaan sebagai penutup hari itu.

  

Hari ke–5, santri Thursina IIBS melanjutkan perjalanan ke Singapura. Kebersihan dan ketertiban di negara ini membuat mereka takjub selama perjalanan. Kawasan Merlion menjadi destinasi di hari pertamanya di Singapura. Mereka melakukan eksplorasi di kawasan air mancur patung singa yang menjadi ikon negara itu. Puas melakukan eksplorasi di kawasan itu, perjalanan dilanjutkan dengan mengunjungi Garden By The Bay di kawasan Marina Bay, sebuah taman alam seluas 110 hektar untuk belajar tentang sains dan teknologi. Pada malam harinya kunjungan ditutup dengan melihat pertunjukan laser show di Marina Bay Sands Singapore.

  

Di hari terakhir perjalanan diawali dengan school visit ke Sekolah Indonesia di Singapore untuk melakukan studi banding. Perjalanan dilanjutkan ke Universal Studios Singapore. Santri Thursina IIBS melakukan eksplorasi permainan wahana di lahan seluas 20 ha. Berbagai pertunjukan hingga permainan adrenaline mereka jajal. Saat malam hari tiba, mereka kembali menyaksikan laser show Wings of time. Hari terakhir menjadi momen penyegaran setelah enam hari di Malaysia dan Singapura.

Ada pelajaran dan pengalaman luar biasa yang diperoleh santri dari perjalanan selama seminggu di kedua negara maju di asia ini. “Disana banyak pelajaran yang bisa diambil mulai dari proses belajar di sekolah yang dikunjungi, budaya kedisiplinan, serta tempat-tempat seru yang mengesankan. Ini menjadi pengalaman di internasional sekaligus untuk melatih bahasa Inggris,” Ungkap Irsyad Syafwan Permana peserta overseas study Malaysia.

  

“Harapan saya semoga anak-anak bisa mengambil manfaat dari kunjungan ke sekolah-sekolah tersebut, terutama dalam hal berkehidupan di sekolah internasional,” pungkas Ustadz Mursyid. (hel/lil)

Share this post