O-Week 8.5: Persiapkan Santri Thursina IIBS Memasuki Dunia Pesantren
“Berdiam diri saja di tempat mukim (rumah), sejatinya bukanlah peristirahatan bagi mereka yang memiliki akal dan adab. Maka tinggalkanlah negerimu dan merantaulah demi menuntut ilmu dan kemuliaan,” ungkap Ustadz Rajab, Chief of Education Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) dalam sambutannya. Penggalan syair Imam Syafi’i itu disampaikan melalui sambutan dalam pembukaan Orientation Week (O-Week) 8.5 (19-24/07).
O-Week merupakan kegiatan tahunan bagi santri baru Thursina IIBS. Rangkaian O-Week 8.5 diikuti oleh 307 santri baru SMP dan SMA Thursina IIBS Tahun Ajaran 2021-2022. Santri baru diajak untuk mengenal lebih jauh kurikulum, layanan, hingga visi dan misi Thursina. Selain itu, santri juga dikenalkan dengan wali kelas dan murobbi/ah masing-masing. Santri juga akan diberikan tugas individu maupun berkelompok agar mereka dapat lebih aktif dalam bersosialisasi dengan teman-teman satu angkatannya.
Melanjutkan sambutannya, Ustadz Rajab menjelaskan bahwa saat merantau, santri akan dipaksa untuk mau berusaha lebih keras dalam menuntut ilmu. Memilih melanjutkan sekolah di pesantren, merupakan salah satu bentuk ikhtiar dalam menuntut ilmu itu. Agar jihad yang dilakukan dapat lebih maksimal.
“Walaupun saat ini harus daring, namun santri harus tetap semangat. Karena tetap ada pengorbanan yang dilakukan untuk menuntut ilmu. Insyaallah itu akan menjadi amal yang membawa kita masuk surga,” tutur beliau.
Menimba ilmu di pesantren juga akan memberikan pengalaman yang sangat bagi santri. Ustadz Rajab menjelaskan bahwa saat berpisah dari orang tua, santri akan mulai belajar untuk mengenal dirinya sendiri sembari beradaptasi dengan lingkungannya yang baru. Berkenalan dengan santri dari berbagai latar belakang juga akan melatih social skill santri.
Lebih lanjut, Ustadz Rajab juga menjelaskan bahwa setidaknya ada enam tips sukses dalam belajar yang diwariskan oleh Imam Syafi’i, yaitu kecerdasan (memiliki akal pikiran), haus akan ilmu, bersungguh-sungguh, pengorbanan materi, bersahabat dengan guru, dan mengatur waktu dengan baik.
“Allah sudah memberikan kita modal yang sangat besar melalui akal dan keimanan, tinggal bagaimana selanjutnya kita ber-ikhtiar dalam belajar,” ungkapnya.
Hari pertama pelaksanaan O-Week juga diisi dengan pemaparan visi dan misi Thursina IIBS dan pemaparan teknis program kepesantrenan. Hal itu agar santri bisa mendapatkan gambaran yang jelas tentang program-program yang akan mereka jalani.
Rangkaian O-Week tahun ini terbagi dalam tiga runtutan acara, yaitu orientasi walisantri pada 16-18 Juli 2021, Orientasi santri baru pada 19-24 Juli 2021, dan Program Matrikulasi pada 26 Juli – 31 Agustus mendatang. Seluruh rangkaian ini di desain khusus, agar santri baru Thursina IIBS dapat memiliki persiapan yang matang untuk menjalani proses pembelajaran secara daring. Baik itu pembelajaran kurikulum akademik maupun diniyah. (nai/lil)