Memperingati Sumpah Pemuda, Tonggak Perjuangan Bangsa
Tazkia IIBS-“Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.” Teks sumpah pemuda yang dibacakan 87 tahun silam itu, kembali dibacakan oleh ananda Muchammad Fauzan. Suaranya yang lantang membelah keheningan prosesi upacara.
Memperingati Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober 2015, Tazkia International Islamic Boarding School (IIBS) melaksanakan upacara, dimulai pukul 07.20 WIB. Upacara yang bertempat dihalaman gedung Alexandria dan Al-Azhar itu dihadiri oleh seluruh santri Tazkia IIBS dan asatidz/asatidzah. Kekhidmatan peserta upacara sudah nampak sejak persiapan menjelang upacara.
Pembukaan upacara diawali dengan pembacaan teks Sumpah Pemuda. Acara dilanjutkan dengan pidato dari ustadz Robby Amrullah QM., M.Pd, Dip. Ed selaku pembina upacara. “Pemuda itu berhati halus. Kehalusan hati pemuda sudah seharusnya dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Pemuda tidak hanya mengedepankan ego dan amarah. Bertindak sebagai santri dengan rasa yang halus akan menjadikan hari-hari santri di Tazkia menjadi lebih bertoleransi dan bersemangat. Pemuda yang bertangung jawab adalah mereka yang mampu menghargai perbedaan dan itu jelas terdapat di Tazkia,” pesan ustadz lulusan Filipina yang mengampu mapel Sosial.
“Alhamdulillah saya tadi berhasil membacakan teks Sumpah Pemuda dengan baik. Dari pembacaan teks tersebut, saya memahami keteguhan tekat pemuda pada saat itu. Saya berharap pemuda-pemuda di Tanah Air dan khususnya di Tazkia ini untuk terus mencari ilmu yang bermanfaat, agar kelak bisa berguna bagi agama dan bangsa,” ujar ananda Muchamad Fauzan yang ditemui pasca upacara. (wpp/hil)