Maudzar Adl Khawarizmiy: Fokus Memaksimalkan Waktu dan Kesempatan untuk menghafal Alquran

Benar adanya bahwa Allah SWT akan selalu mendatangkan kemudahan setelah kesulitan. Selalu ada hikmah yang bisa diambil dari setiap kejadian. Hal itu yang dirasakan Maudzar Adl Khawarizmiy, santri kelas 12 SMA Thursina International Islamic Boarding School (IIBS). Mengawali tahun ajaran 2022 lalu, dirinya diharuskan untuk istirahat total dari segala aktivitas akibat kecelakaan yang dialami. Namun siapa sangka, momen itu justru menjadi kesempatan emas baginya untuk fokus menghafal Alquran. Hingga akhirnya dirinya berhasil merampungkan 30 Juz hafalan dan dikukuhkan sebagai hafidz dalam Wisuda Tahfidz 2022 lalu.

“Niat merampungkan 30 Juz itu ada sejak dulu, namun saya juga pesimis dan tidak yakin. Bagi saya, hanya orang-orang jenius yang bisa menyelesaikannya. Tapi Qodarullah, ada kesempatan itu dan saya tidak mau menyia-nyiakan,” ungkapnya.

Ozar, sapaan karibnya, bercerita selama masa pemulihan dukungan dari keluarga dan guru-guru di Thursina banyak membantunya. Pada prosesnya, dirinya diberikan target untuk bisa menghafal 5 hingga 10 halaman selama di rumah. Hal itu dilakukan rutin setiap hari. Bahkan, saat masa liburan pun dirinya tetap berusaha melakukan setoran hafalan. Hingga dirinya berhasil mencapai 26 Juz sebelum kembali ke pondok.

   

“Kunci menghafal itu hanya satu, harus rutin. Tidak ada cara khusus yang saya terapkan, saya hanya berusaha untuk fokus dan membaca berulang-ulang pada halaman yang saya rasa cukup sulit. Tapi pada dasarnya, kita bisa menggunakan cara apapun yang kita suka dan nyaman,” jelas santri asal Sidoarjo itu.

Tentu saja, terdapat perbedaan selama menghafal di rumah dan di pondok. Bagi santri Jurusan Ulama itu, menghafal di pondok membutuhkan tenaga dan fokus yang lebih besar. Pasalnya, dirinya juga harus menyesuaikan waktu dengan pelajaran akademik, juga karena suasana yang lebih ramai. Meskipun begitu, dirinya berusaha untuk tetap memaksimalkan waktu yang ada. Utamanya saat ba’da subuh dan malam hari menjelang tidur.

“Untuk saat ini saya ingin fokus untuk menguatkan hafalan dahulu, baru nanti mengambil sanad. Insyaallah,” ujarnya.

Berkenaan dengan studi lanjut, dirinya sudah memantapkan hati untuk melanjutkan ke Universitas Madinah jurusan Ushuluddin. Oleh karena itu, kini dirinya juga tengah menyiapkan diri untuk mengikuti beragam tahapan ujian. Ozar mengaku keputusannya untuk mendalami agama juga tidak lepas dari peran kedua orangtua yang telah mengenalkan padanya sejak kecil. Bahkan, keputusannya untuk melepaskan cita-cita sebagai dokter dan fokus mendalami agama juga didukung penuh oleh kedua orangtua.

“Banyak yang sempat menyayangkan keputusan saya, namun saya tidak ambil pusing. Selama orang tua saya mendukung dan saya sendiri juga niat kesana, saya terjang saja terus. Yang paling penting adalah niat dan kemauan dari dalam diri serta ridho orang tua,” pungkasnya. (nai/lil)

Share this post