Inspired by Surah Thaha, Tazkia IIBS Builds Thursina Mosque

Dalam waktu dekat, Tazkia IIBS Malang berencana membangun sebuah masjid yang berlokasi di Kampus II bernama Masjid Thursina.  “Nama Thursina merupakan hasil istikharah dari Ustadz Fathurrahman Hafidzahullah, selaku Dewan Syariah Tazkia. Dengan harapan agar para santri nanti akan menjadi qowiyyul amin (pemimpin yang kuat dan dapat dipercaya)” ujar Ust. M. Ali Wahyudi, M.Pd selaku Chairman of Tazkia pada peletakan batu pertama Masjid Thursina, Jumat (25/5).

Nama tersebut terinspirasi dari Surat Thaha yang berkisah tentang Nabi Musa dengan segala persoalannya, yaitu dengan penguasa dhalim (Fir’aun), orang kaya yang serakah (Qarun), politikus dan intelektual jahat (Haman), gesekan dengan ulama suu’ (Bal’am Bin Ba’ura) dan murid yang menyimpang (Musa Samiri).

Dalam nuansa pergolakan itulah Nabi Musa mendapatkan mandat perjuangan dakwah di Bukit Thursina melalui dialog langsung dengan Rabb-nya. Masjid Thursina yang dibangun di tengah-tengah Kampus II dianalogikan sebagai jantung peradaban Tazkia. Layaknya pada zaman Rasulullah dahulu, masjid menjadi pusat dakwah dan pembangunan peradaban.

   

Masjid Thursina akan berdiri di atas lahan seluas 2.800 m2. Masjid Thursina mengusung konsep modern yang tetap menyesuaikan iklim tropis dan ramah terhadap alam. Konsep didominasi kaca dengan mengambil filosofi cahaya yang masuk ke segala penjuru, ibarat ajaran Islam yang merasuk ke penjuru jiwa. Arsitekturnya bukan lagi berbicara tentang bentuk, simbol, detail-detail, tapi sudah kepada olah ruang. Penataan ruang didasarkan dari besarnya ruang masjid, permainan cahaya dan pembayangan.

Masjid yang dibangun dengan kapasitas 1.200 jamaah ini akan dihiasi dengan beragam simbol yang mendekatkan keluarga besar Tazkia dan masyarakat kepada Allah SWT. Ciri khas tazkia dengan ornamen arabesk dan bentukan stilisasi arc. tetap ditampilkan. Pembangunannya diperkirakan menghabiskan biaya 5,9 miliar.

   

“Dengan pendirian Masjid Thursina diharapkan mampu mencetak Musa-Musa baru sebagai takmir bumi dan madu peradaban di tengah peradapan yang ‘sakit’ saat ini.” tutup Ustadz Ali.

Koordinator pembangunan Masjid Thursina, Ustadz Imam Baehaqi, S. Kom menyatakan hingga saat ini terkumpul dana 379 juta untuk pembangunan masjid tersebut. “Kami mengajak seluruh wali santri maupun masyarakat untuk menunaikan waqaf dan zakat maalnya melalui kami,” harap Ustadz Imam. (lil)

Share this post