In Collaboration with BNI Syariah, Tazkia Becomes the First School Using Tap Cash in East Java
Tazkia International Islamic Boarding School (IIBS) merupakan sekolah swasta pertama di Jawa Timur yang resmi menggunakan Tap Cash sebagai transaksi jual beli di internal kampusnya. Bekerjasama dengan Bank BNI Syariah Jawa Timur Tazkia IIBS merupakan lembaga pendidikan Pertama yang menggunakan Tap Cash BNI Syariah Se-Jawa Timur. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Food and Beverage, Ustadz Mubarok, S. Pd pada peluncuran pertama Tap Cash, Jumat (31/5) lalu.
Hal ini merupakan Program Tazkia Businees Center (TBC) menyediakan kartu tap cash yang merupakan uang elektronik pengganti uang tunai yang dapat diisi ulang dan dapat digunakan untuk pembayaran pada gerai gerai penjualan yang telah bekerjasama.
“Perkembangan zaman menuntut setiap orang juga berpraktek modern karena mayoritas siswa yang terbiasa dengan perkembangan teknologi sehingga memudahkan kami dalam menjelaskan cara penggunaannya. Sarana prasarana yang juga sangat mendukung serta memudahkan kami dalam mengontrol sistem yang akan kami sediakan alatnya disini,” jelas Ustadz Mubarok.
Rencananya, lanjut Ustadz Mubarok, Tap Cash ini digunakan untuk keperluan santri dalam transaksi di semua aspek seperti kantin, laundry, kas kelas dan sebagainya. Selain itu dengan adanya Tap Cash dapat meminimalisir kehilangan uang sakunya santri.
Sistem dan design kartu Tap Cash juga dibuat sangat menarik, kartu tersebut diberikan foto diri siswa sehingga apabila penggunaan yang bukan hak miliknya maka tidak dapat dapat melakukan transaksi. Selain itu, keamanannya juga dapat terjaga dengan baik,
“Wah, keren ada foto saya. Jadi kalo pas saya hilang mudah untuk dicarinya. Tidak hanya itu, penggunaan selain hak milik tidak dapat digunakan sehingga dengan ini saya tidak lagi kehilangan uang saya,” ungkap Ananda Adinda Rizkiani salah satu santri Tazkia IIBS.
Tidak sampai disitu, Ustadz Mubarok juga menyampaikan, saldo maksimal hanya satu juta rupiah. Bukan tanpa alasan, hal tersebut diterapkan untuk menjaga keamanan sekaligus melatih santri berhemat. “Saran kami jika wali santri maupun santri akan top up saldo sebaiknya tidak lebih dari lima ratus ribu atau melebihi batas yang telah kami tentukan agar tidak terlalu beresiko,” ungkapnya.
Dengan adanya program ini Tazkia IIBS dapat berkembang dan mengikuti segala aspek yang memudahkan santri dan asatidz dalam hal apapun, sehingga tazkia menjadi lembaga yang unggul dan update dalam pengembangan tekhnologi. (rf/lil)