Implementasi Nilai Caring, Kelas Akhir Thursina IIBS Jalani Program Khidmah
Sebagai bentuk pengejawantahan nilai caring yang senantiasa digaungkan, Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) terus menyiapkan alumninya agar memiliki sikap tanggung jawab, rasa kepedulian hingga kemampuan kerjasama tim. Salah satu upaya ini dilakukan melalui program khidmah (pengabdian) yang dilakukan santri kelas XII pada unit dan layanan di Thursina IIBS (25/05).
Ketua Kaderisasi Ulama Thursina IIBS, Ustadz Syaikhul Islam, S.Pd.I mengungkapkan, program khidmah kaderisasi ulama ini merupakan kegiatan wajib bagi santri kelas akhir di Thursina IIBS. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memberikan pengalaman berharga dalam mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari serta meningkatkan keberkahan ilmu. Selain itu juga melatih para santri dalam melakukan pengabdian kepada guru maupun masyarakat pesantren. “Program ini memberikan kesempatan kepada santri untuk belajar melalui pengalaman nyata dan memberikan kontribusi yang bermanfaat dalam lingkungan pendidikan dan sosial,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, dalam durasi selama satu bulan penuh para santri akan ditempatkan di 12 unit dan layanan di lingkungan Thursina IIBS. Di antara unit untuk melakukan pengabdian tersebut mulai dari asisten tahfidz, asisten front office, asisten bagian dapur, asisten perpustakaan, asisten guru, asisten school culture, asisten tenaga kesehatan, asisten takmir masjid, asisten laundry, asisten international office, asisten unit database hingga menjadi asisten di beberapa unit bisnis di Thursina IIBS.
Selama hari aktif, santri akan melakukan kegiatan di unitnya masing-masing selama enam jam. “Setelah menyelesaikan program ini, para santri akan diberikan sertifikat penghargaan atas kontribusi dan pengabdian mereka menjalankan tugas di berbagai unit tersebut,” imbuhnya.
Ustadz Syaikhu berharap, melalui program ini para santri dapat mengaplikasikan ilmu yang telah mereka pelajari, mendapatkan pengalaman berharga, serta melatih sikap pengabdian kepada guru. “Semoga program ini memberikan manfaat yang besar bagi perkembangan ilmu dan karakter para santri serta membekali mereka dengan keterampilan dan sikap pengabdian yang akan membantu dalam menghadapi tantangan di masa depan,” tambah pria yang juga aktif menjadi murabbi ini.
Sementara itu, Radja Aidil Gimnastiar santri yang bertugas sebagai asisten front office ini mengaku senang dapat mengikuti program khidmah ini. Menurutnya ia banyak mendapat pelajaran yang berharga. “Banyak keterampilan praktis seperti cara berkomunikasi, tata cara menyambut tamu, pengetahuan tentang kehumasan hingga kerjasama tim saya dapatkan, hal ini menambah pengalaman baru saya dan dapat menjadi bekal saat berkuliah di jurusan manajemen bisnis nanti,” pungkasnya mengakhiri. (hel/lil)