Idul Adha 1443 H: Momen Allah Tidak Membiarkan atas Ketaatan dan Kepatuhan HambaNya

Idul Adha menjadi momen untuk terus mengingat, mempraktikkan, meneladani sabar nya Nabi Ibrahim dan Ikhlasnya Nabi Ismail. Hari di mana Allah tunjukkan kebesarannya agar hamba Nya tunduk dan patuh pada Nya. Sekilas ceramah Shalat Idul Adha 1443 H di Masjid Thursina, Sabtu (9/7). 

Dalam ceramahnya, Ustadz Fathurrahman Hafizahullah menyampaikan, umat Islam harus meresapi dan mengamalkan apa yang telah diperintahkan oleh Allah. Manusia diperintahkan terus mengingat teladan Nabi Ibrahim untuk terus berjalan di atas apa yang diperintahkan Allah.

“Dengan meneladani Nabi Ibrahim, kita bisa semakin mantap dan teguh menjalankan apa apa yang diperintahkan Allah,” ucapnya tegas. 

   

Dengan adanya momen ini juga sebagai tanda Allah tidak akan membiarkan hambanya. Tanda bahwa Allah bertanggung jawab atas hambanya. “Ini menjadi tanda bahwa Allah terus membersamai hambanya. Maka taat dan patuhnya manusia menjadi suatu keharusan,” tegasnya kembali. 

Sebelum mendapatkan kemuliaan tersebut, Nabi Ibrahim melewati banyak cobaan. Namun cobaan tersebut terus dijalani dengan kuat dan teguhnya iman Ibrahim. 

Prinsip yang menghujam di dalam dada Nabi Ibrahim adalah seluruh hidupnya, seluruh shalatnya, seluruh matinya hanya untuk Allah. Inilah prinsip Ibrahim yang membuatnya tidak memedulikan yang lain kecuali perintah Allah.

   

Kecintaannya kepada Allah, ketaatannya kepada Allah lebih kuat daripada cintanya pada manusia.  “Dengan prinsip itu pula lah Ibrahim bisa dengan teguh mengerjakan perintah untuk menyembelih Ismail,” jelasnya. 

Saat Ibrahim menyampaikan maksudnya untuk menjalankan perintah Allah, lalu Ismail remaja menjawab dengan tegas agar ayahnya melaksanakan apa yang diperintahkan Allah. 

“Keduanya mempunyai keyakinan yang penuh kepada Allah. Betapa bahagianya Ibrahim memiliki anak yang taat kepada Allah dan soleh, namun Allah memerintahkan Ibrahim untuk menyembelih anaknya sendiri. Di momen ini Ibrahim dan Ismail sangat yakin bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan ketaatannya. Mereka berdua menjadikan Allah sebagai jaminan atas kepatuhannya,” jelasnya lagi.

   

Pada Idul Adha kali ini, Thursina IIBS berhasil mengumpulkan hewan Qurban sebanyak 86 hewan Qurban dengan rincian 65 patungan sapi 14 kambing dan 7 sapi. 

Ketua pelaksana Idul Adha ini, Ustadz Arief Fathurrahman menyatakan, pengumpulan hewan Qurban ini dari Walisantri dan stakeholder yang mempercayakan Thursina untuk pelaksaan Qurban tahun ini. 

“Kami sampaikan banyak terimakasih kepada Walisantri dan stakeholder yang telah ber Qurban di Thursina. Insyaallah kami salurkan pada masyarakat sekitar dan membawa kemanfaatan bagi sesama. Semoga Allah balas dengan surga Nya,” harapnya. (lil)

Share this post