Holding out Cambridge Lower Secondary Checkpoint, Tazkia IIBS Targeted 25 Percent of The Students Get a Perfect Score
Tazkia IIBS – Cambridge international examinations adalah salah satu unit di Cambridge University yang menyediakan kurikulum international untuk dapat di adopsi di semua negara, pada saat ini kurikulum cambridge telah di aplikasikan lebih dari 9000 sekolah di 160 negara didunia baik amerika, asia,eropa, timur tengah dan afrika.
Di Indonesia, Tazkia IIBS menjadi salah satu sekolah yang menerapkan kurikulum Cambridge sebagai salah satu kurikulum unggulan dan bentuk realisasi salah satu misi lembaga pendidikan Tazkia IIBS untuk mencetak genarasi yang berwawasan global (internationally minded). Tidak hanya itu, guna mengevaluasi tingkat pemahaman santri terhadap mata pelajaran berstandar internasional, Tazkia IIBS juga melaksanakan Cambridge Checkpoint sebagai final tes santri kelas IX.
Kepala sekolah SMP Tazkia IIBS, Ustadz Rois Haqiqi, M. Pd menyatakan, kurikulum ini sudah diterapkan sehat pertama kali Tazkia IIBS berdiri. Tentunya bukan tanpa alasan, kedepan santri yang ingin meneruskan di perguruan tinggi atau sekolah lanjutan lainnya diluar dapat dengan mudah dilakukan. “Tanpa melalui penyetaraan, maka yang bersangkutan sudah bisa ikut tes di sekolah yang di tuju,” jelasnya.
Cambridge Checkpoint tahun ini diikuti oleh 115 santri kelas IX Tazkia IIBS Malang yang terdiri dari 73 santri putri dan 42 santri putra. Cambridge Checkpoint yang dilaksanakan di tazkia IIBS berlangsung selama tiga hari, 15 Oktober 2018 - 17 Oktober 2018.
Pada Cambridge Checkpoint kali ini, lanjut Ustadz Rois, ada tiga mata pelajaran yang akan diujikan yaitu Bahasa Inggris yang meliputi reading, writing, listening, Matematika dan Science yang masing-masing terdiri dari dua paper.
Seluruh soal Cambridge checkpoint ini menggunakan model soal uraian yang menekankan pada logika berfikir dan kemampuan problem solving para santri. Bertempat di ruang kelas lantai 2 dan 3 Gedung Andalusia, para santri terlihat begitu semangat dan serius dalam mengerjakan soal demi soal yang diberikan.
Dengan mengikuti Cambridge Checkpoint, diharapkan nantinya akan semakin meningkatkan wawasan global, kemampuan berpikir ilmiah serta kritis menjadi bekal awal bagi santri yang memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan di kancah internasional.
Kesempatan tersebut akan semakin terbuka karena ijazah Cambridge yang akan diperoleh santri setelah mengikuti Cambridge checkpoint dapat digunakan untuk melanjutkan pendidikan di negara-negara yang telah menerapkan kurikulum Cambridge.
Pada Cambridge checkfinal tahun ini, Tazkia IIBS menargetkan rata-rata mulai Cambridge 3,7 dari 4,0. “Selain itu target secara keseluruhan 25 persen santri mendapatkan nilai sempurna,” jelas koordinator Ujian Cambridge, M Rosyid HW.,S.S.
“Kelas intensif juga sudah dilakukan jauh jauh hari, mudah-mudahan hasil yang diperoleh santri dapat maksimal,” harapnya menutup pembicaraan. (art)