Gaungkan RECODING Sejak Awal, O-Week 10.7 Angkat Tema Being a RECODING Generation
Mengawal tahun ajaran 2023/2024, Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) mengadakan serangkaian orientasi bagi santri dan walisantri baru. Rangkaian orientasi dilaksanakan pada 20,22 dan 23 Juli untuk walisantri. Sedangkan orientasi untuk santri dilaksanakan pada 24-30 Juli melalui program Orientation Week (O-week) 10.7.
Seluruh kegiatan dilaksanakan secara luring di kampus putra dan putri.
Setelah selesai diantar oleh kedua orangtua, keluarga, seluruh santri baru siap menjalani pekan orientasi yang akan dijalani dalam 7 hari kedepan. Menyambut hal itu, Kepala Sekolah Thursina IIBS Ustadz Rois Haqiqi, M.Pd., mengungkapkan ada banyak program yang sudah diperbaharui untuk menyambut hal ini. Salah satunya adalah pelaksanaan O-week dan program matrikulasi bahasa.
Mengusung tema “Being a RECODING Generation”, Oweek tahun ini diharapkan mampu menjadi gerbang bagi santri baru untuk mempersiapkan diri menerima seluruh pembelajaran yang disampaikan di Thursina. Melalui tema tersebut juga harapannya dapat mulai tersuarakan ke santri baru values yang akan diinternalisasikan di santri yaitu RECODING.
“Religious, Caring, Open Minded, Leading ini menjadi nilai yang terus digaungkan tidak hanya ke seluruh santri bahkan ke seluruh asatidz Thursina. Sehingga dengan mulai menyuarakannya ke santri baru, semua santri dapat lebih familiar dan lebih bisa mengerti nilai yang dimaksud,” jelasnya.
Setelah menjalani seminggu masa orientasi, santri mengikuti program matrikulasi atau persiapan bahasa. Selama masa matrikulasi, santri akan fokus menerima pelajaran-pelajaran dasar yang meliputi bahasa arab, bahasa inggris, matematika dasar, school culture, dan study skill.
Hal itu agar santri bisa lebih siap dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di Thursina IIBS yang menggunakan bahasa arab dan inggris sebagai pengantar. Sekaligus memberikan tips dan trik agar santri dapat mengikuti kehidupan ala pondok pesantren dengan lebih efektif, efesien, dan menyenangkan.
“Yang berbeda tahun ini adalah, proses belajar bahasa arab dan inggris mereka nanti akan sesuai level mereka. Sehingga, mereka akan mendapatkan pembelajaran sesuai kebutuhan mereka. Selain itu, mereka juga akan mendapat banyak kegiatan yang mewajibkan mereka untuk menggunakan bahasa arab dan inggris,” imbuhnya.
Ustadz Rois melanjutkan, setelah proses matrikulasi selesai maka santri baru sudah bisa mengikuti berbagai aktifitas seperti santri lainnya. Mulai dari mengikuti enrichment, mendaftar organisasi, program overseas, program kaderisasi, hingga mengikuti berbagai perlombaan. Harapannya santri dapat memaksimalkan potensi mereka untuk mengembangkan diri dan menebar manfaat bagi masyarakat. (lil)