Gandeng JIC, Thursina IIBS Siapkan Santri Kuliah di Negeri Kanguru
Kembali menyongsong semangat kolaborasi, Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) Kembali menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan. Bertempat di ruang rapat Gedung Sorbone kampus putra, Thursina International Affair Office (TIAO) menggelar penandatanganan kerjasama dengan Jakarta International College (JIC), (17/3).
Acara itu dihadiri oleh Direktur TIAO Ustadz Imam Awaluddin, Ph.D., jajaran Tim Overseas Studies Thursina, Branch Director JIC, Renville Aquinaldy, dan Marketing and Admisson JIC, Monica Noviani. Melalui Kerjasama ini, Thursina berusaha memberikan beragam program pembinaan baru bagi santri yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri, khususnya negara Australia.
JIC sendiri merupakan Lembaga Pendidikan resmi yang berfokus pada penyediaan program studi lanjut ke luar negeri. Terdapat tiga jenis program atau pathway yang disediakan oleh JIC, yaitu Australia, Inggris dan Amerika. Melalui program pathway itu, JIC secara resmi juga telah bekerjasama dengan berbagai universitas di tiga negara tersebut. Bahkan sejak 19 tahun lalu, JIC sudah menjadi partner resmi Monash University dengan menjadi bagian dari Monash College Jakarta.
Manager TIAO Ustadz Moh. Suhaili menjelaskan kerjasama dengan JIC telah diinisiasi sejak Agustus 2019 lalu. Selama prosesnya, kedua belah pihak terus mendiskusikan perihal berbagai program yang nantinya akan diberikan kepada santri Thursina. Salah satu program yang nantinya dapat dinikmati santri adalah adanya program class visit ke universitas yang menjadi partner JIC, seperti Monash University dan Western Michigan University.
“Melalui program itu, santri bisa mendapat pengalaman belajar secara langsung disana. Sekaligus juga mengenal lebih dekat calon kampus mereka,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ustadz Suhaili menambahkan bahwa melalui kerjasama ini santri Thursina juga memiliki kesempatan yang lebih besar untuk dapat diterima di universitas tersebut. Sebab, JIC merupakan partner lembaga pendidikan resmi dari beberapa universitas di Australia. Selain itu, melalui kerjsama ini santri juga bisa mendapat berbagai program beasiswa partial berupa pemotongan tuition fee.
“Kami berusaha untuk membuka kesempatan selebar mungkin kepada santri, utamanya yang ingin melanjutkan kuliah ke Monash University,” ujarnya.
Selanjutnya, baik Thursina maupun JIC akan secara aktif Kembali mendiskusikan berbagai program baru yang nantinya dapat diikuti oleh santri-santri Thursina. Salah satu bentuk awal kerjasama ini adalah dengan penyediaan booklet-booklet kampus di International Office. Ustadz suhaili menambahkan, bahwa nantinya akan ada sharing session dengan wali santri serta virtual campus tour.
“Semoga dengan kerjasama ini, baik orangtua maupun santri dapat semakin percaya diri dan semangat untuk bisa melanjutkan studi ke luar negeri,” tutupnya. (nai/lil)