Fasilitasi Santri Perdalam Bahasa Arab, Thursina IIBS Gelar Arabic Language Camp di UIM, Madinah
Language Camp Madinah (LCM) menjadi salah satu agenda dalam rangkaian Thursina Global Outreach dengan moto "Discovering New Horizon". Program berfokus pada dua bahasa, yakni Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Jika program Bahasa Inggris dilaksanakan di Australia, maka program Bahasa Arab mengajak santri belajar di Universitas Islam Madinah (UIM), Arab Saudi. Para santri menetap di kota suci dari 1 Februari hingga 4 Maret 2025.
Mohamat Taufik, M.Ed., Deputy of Study Abroad for Middle East and Türkiye Thursina International Office, menjelaskan bahwa LCM diperuntukkan bagi santri kelas X dan XI. Ada enam santri putri dan sebelas santri putra turut serta dalam LCM. Tujuan LCM adalah memberikan pemahaman dasar Bahasa Arab langsung dari pusatnya. “Ilmu yang diperoleh menjadi bekal santri yang ingin melanjutkan pendidikan di Timur Tengah. Selain itu, sertifikat yang mereka dapatkan (setelah program selesai) dapat menjadi portofolio unggulan untuk pendaftaran studi lanjut,” ujarnya.
LCM tidak hanya menawarkan pembelajaran di dalam kelas, tetapi juga talaqqi dengan masyaikh
Sebelumnya, Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) pernah mengadakan program serupa di Mesir. Namun, tahun ini menjadi kolaborasi perdana dengan UIM. “Secara simbolis, sertifikat kerja sama sudah diberikan pada International Short Course Conference kemarin. Maka, untuk mempererat hubungan dengan UIM, santri dikirim untuk mengikuti program Bahasa Arab di sana,” tambah Ustadz Taufik.
Salah satu alasan utama pemilihan Madinah, agar santri merasakan langsung atmosfer belajar di tanah kelahiran Nabi Muhammad SAW. Di pagi hari, mereka mengikuti kelas di UIM, sedangkan pada sore hari, mereka menghadiri talaqqi. Hal ini memberikan pengalaman belajar yang lebih mendalam dan bermakna.
Selain pembelajaran akademik, santri juga mengikuti berbagai kegiatan non-akademik. Mereka mengunjungi perpustakaan untuk memahami literasi Islam lebih dalam, serta mengunjungi berbagai lokasi bersejarah di Madinah. Hal yang unik, pemandu wisata dalam program merupakan penduduk asli Madinah yang berkomunikasi dalam Bahasa Arab, sehingga santri dapat belajar memahami sejarah dalam bahasa yang mereka pelajari. Tidak hanya itu, santri juga menjalankan ibadah umroh sebagai pengalaman spiritual mereka. “Umroh pertama sudah dilakukan di minggu pertama, sedangkan umroh kedua direncanakan pada 1 Ramadan agar mendapatkan pahala seperti haji, Insya Allah,” ungkap Ustadz Taufik.
Agar santri lebih nyaman dan fokus dalam belajar, Thursina IIBS menyediakan penginapan di apartemen, shuttle bus, serta makan tiga kali sehari. Demi mempertimbangkan pengalaman dan jarak, untuk kunjungan ke Makkah, santri menggunakan kereta cepat, yang dinilai lebih efisien serta nyaman.
Kemudian Ustadz Taufik menambahkan, LCM memiliki tantangan tersendiri. Selain menghadapi cuaca dingin, santri harus beradaptasi dengan perbedaan budaya. Menurutnya, gaya hidup di Arab Saudi sangat berbeda dengan Indonesia, khususnya budaya Jawa. Oleh karena itu, pendamping Thursina IIBS sangat berperan penting, membantu santri menyaring pengalaman dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Syukurnya, dalam waktu satu minggu, santri sudah mampu beradaptasi dengan baik.
Selama program berlangsung, perkembangan santri dapat diamati melalui laporan harian dalam Bahasa Arab, yang dikumpulkan setiap malam. Pendamping kemudian memberikan catatan dan tanda tangan sebagai bentuk evaluasi. Selain itu, selama berada di UIM, santri diwajibkan menggunakan Bahasa Arab dalam komunikasi sehari-hari. Perubahan positif terlihat dari peningkatan kemampuan percakapan dan kosakata santri.
Ke depan, santri diharapkan dapat menggunakan pengalaman sebagai batu loncatan melanjutkan studi di Timur Tengah, khususnya di Arab Saudi. Tidak hanya bagi santri yang ingin mengambil jurusan agama, tetapi juga bagi mereka yang tertarik dengan jurusan sains dan bidang lainnya. Dengan berbagai pengalaman berharga yang diperoleh selama LCM, Thursina IIBS terus berkomitmen untuk memberikan pendidikan terbaik dan kesempatan belajar yang luas bagi para santri di kancah internasional. (sls/lil)