CSA is Officially Open, to Promote Student Creativity and Talent
Dalam memberikan semangat dan menumbuhkan bakat serta kreatifitas para santri, Tazkia International Islamic Boarding School (IIBS) memberikan beragam macam program extrakurikuler atau life skill. Berbeda dengan kegiatan life skill pada umumnya. Kegiatan kali ini disebut dengan Club Sport and Art (CSA). Program akan dilaksanakan setiap hari Selasa dan Kamis sore.
Diawali dengan pembukaan program pada selasa (31/07) lalu. Seluruh santri putra dan putri berkumpul di lapangan masing-masing kampus. Setiap kelompok menunjukan kemampuan dan bakatnya untuk menarik para santri yang akan bergabung di program tersebut. Adapun kegiatan CSA meliputi: memanah, basket, badminton, tenis meja, bersepeda, nasyid, debat bahasa arab, kaligrafi, tartil, taekwondo, berkuda, joging club dan lain sebagainya.
Ketua pelaksana Ustadzah Dewi Asih, S. Pd. I menyampaikan, program ini juga salah satu pendekatan antara pengasuh dengan santri. Bukan tanpa tujuan, harapannya santri merasa enjoy dan istiqomah dalam belajar di pesantren. “Bakat dan kreatifitas sejatinya perlu dipancing, diasah dan dilatih. Inilah salah satu yang kita tuju,” jelas Ustadzah Dewi.
Program CSA juga bertujuan untuk melatih santri dalam mengembangkan potensi diri didunia olahraga dan seni. Selain itu santri juga dapat menjaga kekompakan dan sportifitas sehingga dapat kenal dan akrab antara santri satu dengan yang lainya.
Salah satu bukti Tazkia IIBS dalam mendidik, lanjut Ustadzah Dewi, adalah dengan menyediakan program yang menyeluruh yaitu dengan menyajikan beragam program kreatifitas santri. Dengan harapan apapun kemampuan dan bakat santri kedepanya, tidak terlepas dari dasar agama islam yang kuat. Sehingga kelak menjadi pemimpin yang unggul dan berkreatif.
Salah satu santri Tazkia IIBS, Nuda Izza Tanzila menyatakan kesenangannya telah diaktifkan kembali kegiatan tersebut. “Adanya program ini dapat sekaligus menyalurkan bakat dan hobi. Gak itu aja, dengan kegiatan tersebut paling tidak dapat menghilangkan kejenuhan,” ungkap santriwati kelas IX tersebut. (arf/lil)