Co-Founder of Malang Strudel: Successful Businesses? Worship First!

Memupuk jiwa entrepreneur tidak hanya dilakukan dalam kegiatan-kegiatan keseharian santri saja. Dalam beberapa kesempatan Tazki International Islamic Boarding School (IIBS) mengundang pembicara untuk memberikan pengetahuan dan penguatan tentang pemahaman kewirausahaan. Kali ini Tazkia IIBS mendatangkan co-founder Malang Strudel, Donny Kris Puriyono, Sabtu (1/9).

Hal tersebut juga dilakukan karena adanya lima penjurusa yang diterapkan di Tazkia IIBS. Kegiatan yang rutin diadakan setiap bulan tersebut merupakan salah satu cara agar Tazkia IIBS dapat memberikan pengetahua terkait penjurusan masing-masing. Dalam motivasi yang disampaikan, Donny menyampaikan, setidaknya ada tiga hal utama yang diperlukan untuk memulai bisnis. “Riset, kolaborasi dan branding,” jelasnya singkat.

    

Riset sangat perlu dilakukan untuk mengetahui potensi yang daerah yang akan dijadikan lahan bisnis. “Awal mula berdirinya Malang Strudel juga berasal dari riset yang menyatakan bahwa Malang merupakan salah satu kota yang akan ramai sebagai tempat wisata. Riset tersebut merupakan salah satu hal yang terpenting,” ujar Donny mengawali ceritanya dihadapan seluruh santri SMA Tazkia IIBS kelas X dan XI.

Riset juga tidak melulu berbicara dengan data dan angka. Kondisi obyektif lapangan juga bagian dari risetyang harus ada sebelum memulai bisnis. Dari riset tersebut kemudian akan muncul sebuah gagasan kira-kira akan membuka bisnis apa dan dalam bidang apa. Sebetulnya, riset juga tidak hanya dilakukan diawal saat akan memulai bisnis, tapi saat melakukan evaluasi juga dilakukan riset.

  

   

Kedua, lanjut Donny, kolaborasi. Kolaborasi menjadi strategi yang sangat ampuh ketika disandingkan dengan yang sangat berpengaruh di masyarakat. Salah satu yang bisa dilakukan adalah kolaborasi dengan publik figur. Bukan tanpa alasan, hal tersebut dilakukan karena dapat dengan mudah menaikkan minat masyarakat terhadap produk yang dipasarkan. “Kami mencoba berkolaborasi dengan publik figur untuk mengenalkan produk kami. Akhirnya Malang Strudel terkenal dengan kue artis. Padahal kami hanya berkolaborasi saja dengan publik figur tersebut,” jelasnya.

Kekuatan sosial media tetap menjadi senjata yang ampuh dalam pemasaran. Setelah berkolaborasi, juga perlu menggencarkan sosial media. Indonesia sebagai salah satu penggandrung sosial media harus dimanfaatkan dengan baik. Penggunaan sosial media merupakan salah satu usaha untuk melakukan branding pada produk yang sedang dipasarkan. “Branding melalui sosial media sangat praktis. Selain murah dan kebanyakan gratis, cakupan dan dampak yang dihasilkan dari sebaran sosial media sangat terlihat,” ungkapnya lagi.

Sejak 24 Desember 2014 outlet pertama dibuka berada di Singosari. Luas yang hanya 2 x 5 meter dengan kapasitas yang sangat kecil sehingga membatasi pelanggan hanya dapat membeli 2 kotak saja. Bukan karena strategi marketing akan tetapi keterbatasan jumlah produksi dalam satu hari hanya sedikit. Mengawali usahanya dulu, Donny membuka usaha kecil-kecil dengan menjadi penjual roti. Modal awal yang dikeluarkan hanya 600 ribu.

“Sekeras apapun usaha yang kita buat namun kita tidak pernah melakukan pengabdian pada Allah maka semua akan sia-sia. Dahulukan ibadah, maka bisnis akan mengikuti,” tutup Donny. (arf/lil)

Link Youtube : https://youtu.be/clGzcVWVXz8

Share this post