Budaya Pagi: Tausiyah Morning dan Morning Protocol
Tazkia IIBS—Keseriusan yang dibingkai dengan keceriaan. Barangkali lima kata tersebut sudah cukup untuk menggambarkan suasana pagi hari di Tazkia IIBS. Sebelum proses belajar mengajar berlangsung, semua ustadz dan ustadzah mengikuti Tausiyah Morning, sedangkan seluruh santri turut serta dalam Morning Protocol.
Morning Protocol merupakan apel pagi yang wajib diikuti oleh para santri. Adapun Tausiyah Morning merupakan penyampaian ceramah secara bergantian oleh salah satu ustadz/ustadzah di depan ustadz/ustadzah yang lain. Baik Tausiyah Morning dan Morning Protocol dilaksanakan setiap Selasa-Sabtu, sedangkan hari Senin digunakan untuk upacara bagi seluruh santri yang dihadiri oleh seluruh ustadz dan ustadzah.
Morning Protocol
Morning Protocol dilaksanakan pada tiga titik yang berbeda. Kelas VII santriwati menempati halaman gedung Alexandria. Halaman gedung Al-Azhar menjadi lokasi yang tepat untuk seluruh santriwan. Adapun halaman gedung Andalusia selalu lekat dengan santriwati kelas VIII.
Seperti biasa, pelaksanaan Morning Protocol kelas VII santriwati pada Rabu (30/9/2015) yang diselenggarakan di depan halaman gedung Alexandria berlangsung tertib. Terlihat pemimpin apel masuk ke lapangan dengan langkah tegap. Tak lama berselang, ustadzah Hilmia Wardani, M.Pd, selaku pembina apel yang bertugas pun memasuki lapangan. Setelah itu, apel dilanjutkan dengan kegiatan pemeriksaan kelengkapan santri oleh ketua kelas masing-masing dan pembacaan janji santri Tazkia.
Ada salah satu prosesi apel yang paling dinantikan oleh santri Tazkia. “Saya santri Tazkia. Saya muslim, saya cerdas, saya semangat, saya bahagia, saya disiplin, saya percaya diri, saya bisa, bisa, bisa, bisa, bisa, Allahuakbar, yes!” ucap seluruh santri Tazkia IIBS yang terdengar hampir bersamaan dari tiga penjuru. Salam Semangat Santri Tazkia, demikian salam itu disebut, menggema ke seluruh penjuru Tazkia. Salam itu diulang tiga kali untuk mengobarkan semangat belajar dan mengalirkan energi positif dalam diri para santri. Apel pun di akhiri dengan pembacaan do’a.
“Adanya Morning Protocol di sekolah tercinta Tazkia IIBS membuat saya lebih percaya diri dan lebih semangat dalam belajar. Seperti muncul energi baru yang berasal dari cerahnya matahari pagi dan kekompakan dari teman-teman. Keseriusan, keceriaan, dan kegembiraan selalu muncul pada saat Morning Protocol demi menyongsong seharian penuh menuntut ilmu,” ujar Fita Ayu Saputri santriwati kelas VIII yang ditemui usai pelaksanaan Morning Protocol.
Tausiyah Morning
Ketika para santri mengikuti Morning Protocol, maka para ustadz/ustadzah pun turut serta dalam Tausiyah Morning di taman Tazkia IIBS. Pada pagi ini, tausiyah disampaikan oleh Kepala SMP Tazkia IIBS, ustadz Eko Nurhaji Purnomo, M.Pd. Beliau menyampaikan sebuah materi yang menarik bertajuk “Keikhlasan Ustadz dan Ustadzah dalam Menyiapkan Generasi Unggul”.
“Kalau kita ingin sungai terjaga kebersihannya, kita harus mulai dari hulu dan menjaganya sampai hilir. Analogi tersebut dapat kita terapkan dalam pendidikan. Kalau kita mau menyiapkan generasi Islami yang unggul, kita harus mulai membenahi hal-hal yang kecil sampai menjaga akhlak santri. Semoga kita ikhlas dan istiqomah dalam mendidik anak-anak kita,” ujar ustadz Eko dalam tausiyahnya.
Pasca pemberian tausiyah yang berlangsung tujuh menit, ada penyampaian beberapa pengumuman. Penyampaian pengumumuman ini dapat meningkatkan keefektifan koordinasi antar ustadz dan ustadzah. Tausiyah Morning pun diakhiri dengan do’a.
Tausiyah Morning dan Morning Protocol ini memiliki tujuan yang mulia. “Penyelenggaraan Tausiyah Morning dan Morning Protocol ini memiliki dua tujuan. Pertama, mensinergikan kedisiplinan civitas akademica Tazkia. Hal itu diwujudkan dengan menyiapkan para santri untuk belajar, serta ustadz/ustadzah yang siap untuk mengajar. Kedua, membangun semangat santri-santri dan ustadz/ustadzah untuk selalu istiqomah dalam menjalankan kewajiban mereka,” lanjut ustadz Eko yang ditemui setelah acara Tausiyah Morning berakhir. (wpp/hil)