Buat Inovasi Media Pembelajaran, Asatidz Thursina IIBS Berjaya dalam Lomba Guru Kreatif FAI Got Talent 2023

Asatidz Thursina International Islamic Boarding School (IIBS), Dian Asmi Setoningsih, M.Pd., berhasil menorehkan prestasi di kancah nasional. Melalui inovasi media pembelajarannya, ia menyabet Juara III Lomba Guru Kreatif dalam ajang Fakultas Agama Islam (FAI) Got Talent yang diselenggarakan oleh FAI Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Sabtu (04/03).

Rasa bosan hingga motivasi belajar yang menurun seringkali menjadi permasalahan di kelas. Hal itu mendorong Dian untuk berinovasi agar pembelajaran menjadi menyenangkan sekaligus bermakna. Ia mengembangkan sebuah media pembelajaran yang diberi nama “Curious George Race Game”.

Media pembelajaran yang ia kembangkan terinspirasi oleh serial animasi Curious George. Tokoh George dalam animasi itu dinilai memiliki keingintahuan tinggi dan tidak takut menyelesaikan tantangan. Semangat tersebut yang ingin ditularkan kepada santri saat proses pembelajaran di kelas.

   

Menurut Dian, para santri kerap merasa bosan dan kurang termotivasi saat kegiatan reading. “Saya mengembangkan media ini agar para santri bisa melakukan reading comprehension dengan lebih menyenangkan. Beberapa aspek keterampilan mulai dari reading, speaking, dan listening dipelajari dalam waktu bersamaan pada sesi ini. Termasuk penguatan grammar dan penguasaan vocab,” ungkapnya.

Asatidz yang telah menorehkan berbagai berprestasi ini juga mengungkapkan, media rancangannya mampu membawa suasana pembelajaran menjadi lebih aktif dan menyenangkan. Para santri dapat mengasah kemampuan berpikir kritis dan sistematis melalui sebuah permainan sederhana. “Santri yang tadinya memiliki minat baca rendah dapat lebih termotivasi. Rasa kantuk saat pembelajaran juga dapat diminimalisir karena santri lebih berperan aktif. Yang lebih utama, dengan media ini target pembelajaran lebih mudah dicapai,” jelasnya.

Cara kerja media pembelajaran tersebut relatif sederhana namun tetap menyenangkan. Para santri diminta untuk mengambil kartu berisi pertanyaan berdasarkan teks yang disediakan. Masing-masing kartu telah diberikan poin penilaian. Selanjutnya, mereka diminta menjawab pertanyaan yang ada di kartu dengan melakukan diskusi terlebih dahulu dengan kelompoknya. Jika jawabannya benar, maka setiap pemain mendapatkan kesempatan untuk mengambil kartu lagi untuk mengumpulkan skor sebanyak-banyaknya.

Atas capaian ini, Dian berharap dapat memberikan inspirasi dalam mengembangkan kreativitas pembelajaran serta mengikuti berbagai perlombaan. Dirinya juga berharap agar para pendidik terus meningkatkan kreativitas. Selain itu, ia menambahkan bahwa prestasinya tak lepas dari peran Thursina IIBS yang sangat memfasilitasi kreativitas guru melalui Program Inovasi Model Pembelajaran (Inobel).

Terakhir, ia menekankan pentingnya kreativitas guru dalam membangun mutu pendidikan. “Guru yang kreatif dapat menciptakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang dapat merangsang kemampuan berpikir santri yang lebih dalam, mampu memecahkan masalah, mengeluarkan ide-ide dan gagasan, mengambil keputusan serta memiliki rasa ingin tahu dalam belajar,” pungkasnya. (hel/div/lil)

Share this post