Angkat Isu Makanan Sehat, Santri Thursina IIBS Gelar PhotoVoice Project

Makanan merupakan salah satu faktor terbesar dalam kesehatan manusia. Melalui makanan bisa mempengaruhi kesehatan, mood, berat badan dan sebagainya. Makanan yang sehat tidak serta merta dijangkau atau dikonsumsi oleh banyak orang karena banyaknya makanan tidak sehat yang sudah sangat akrab dengan banyak lidah orang. Hal ini membuat Ustadzah Risa Nur Fitriyana, S.Psi mencetuskan ide untuk melakukan penelitian tentang pentingnya makanan sehat bagi santri Thursina khususnya. 

Ustadzah Risa menuangkan idenya dalam sebuah proposal penelitian yang berjudul Cerita Makanan Sehat: Modified Photovoice Intervention sebagai Strategi Peningkatan Preferensi Makanan Sehat pada Siswa Sekolah Menengah. Penelitian ini berhasil didanai oleh Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Centre for Food and Nutrition (SEAMEO RECFON). SEAMEO RECFON sendiri adalah sebuah pusat kajian ilmu gizi. 

“Dalam penelitian ini, melibatkan santri sebagai salah satu metode meningkatkan kesadaran pada santri itu sendiri. Setidaknya ada 34 santri yang kemudian tergabung dalam penelitian untuk menjadi co researcher,” jelas Ustadzah Risa. 

   

Penelitian ini, lanjutnya, berfokus pada perubahan preferensi makanan. Dari yang sebelumnya mengkonsumsi makanan tidak  sehat  menjadi makanan sehat. Proses penelitian yang dilakukan adalah dengan memberikan workshop terlebih dahulu ke 34 co researcher yang menjelaskan tentang bagaimana foto yang baik, estetik dan bercerita. Selain itu ada juga materi workshop tentang literasi gizi. 

“Outputannya yaitu pameran photovoice. Melalui foto yang diambil dan dijadikan poster itu co researcher bercerita tentang perjalanannya dalam merubah pola makanannya menjadi makanan sehat,” ujar konselor Thursina IIBS tersebut. 

   

Dalam penelitian ini perubahan pola pilihan makanan ini sangat signifikan. Santri tersadarkan dengan fakta bahwa selama ini makanan yang dipilihnya belum sehat yang kemudian secara perlahan berpindah pada pilihan makanan sehat. Sebagai salah satu contoh, makanan manis adalah makanan umum di zaman sekarang. Namun mengkonsumsinya dalam jumlah yang berlebihan juga menyebabkan berbagai penyakit dalam tubuh.

Dengan masalah tersebut, santri yang terlibat dalam penelitian kemudian menyampaikan pentingnya air putih daripada minuman manis. “Cara ini adalah cara yang menarik bagi santri dengan rentang usia remaja tersebut. Dengan cara ini semakin banyak santri yang teredukasi tentang pentingnya makanan sehat,” jelasnya lagi. 

   

Saat pameran dilakukan, antusiasme santri Thursina semakin tinggi yang kemudian berimbas pada penyebaran informasi yang semakin merata. Bahkan setelah selesai pameran, para co researcher ini masih menjadi rujukan para santri untuk bertanya tentang makanan yang sehat. 

Ustadzah Risa berharap, dengan masifnya penyebaran informasi tentang pentingnya pemilihan makanan dan minuman sehat semakin menumbuhkan kesadaran santri akan kesehatan tubuh mereka sendiri/ (lil)


Share this post