Amati Aktivitas Pencemaran Lingkungan, Santri Thursina Raih Medali Emas di WSEEC 2024

Kabar prestasi yang membanggakan datang lagi dari santri Thursina International Islamic Boarding School (IIBS), kali ini giliran Muhammad Rafi Althaf Wiratara, Pasha Zaki Ilmany, dan Abdul Adzim Yasin yang berhasil meraih medali emas dalam ajang World Science, Environment, Engineering and Competition (WSEEC) 2024 (06/06).

Kompetisi ini diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) yang bekerjasama dengan Departement Food and Science Technology IPB dan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila pada 13-16 Mei 2024 dan berlokasi di Fakultas Farmasi-Universitas Pancasila, Jakarta.


Pada ajang bergengsi kali ini, tim bimbingan Ustaz Muhammad Zainur Rifai M.Pd mengangkat penelitian berjudul “Obstra" atau Sedotan Bioplastik yang dioptimalkan oleh ZnO sebagai Molekul Hidrofobik untuk mengurangi limbah plastic. Zaki mengungkapkan, penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya pencemaran lingkungan karena tingginya aktivitas pencemaran sampah yang berupa sedotan. Jika dibiarkan hal ini akan berpotensi menyebabkan masalah serius. “Untuk itu perlu terus digalakkan upaya pengendalian sampah sedotan plastik,” terangnya.

Ia melanjutkan, beberapa upaya preventif juga telah dilakukan berbagai pihak seperti hadirnya sedotan besi. Namun disisi lain sedotan jenis ini harganya tergolong mahal, sulit dibersihkan serta dapat menghantarkan panas (konduktor). Selain itu juga ada sedotan bambu, namun sedotan jenis ini jika sudah terkena air dapat berpotensi tinggi ditumbuhi jamur.

Selain itu juga ada sedotan kaca, namun juga berbahaya jika tergigit dan pecah sehingga dapat melukai penggunanya. Sementara itu juga ada sedotan kertas yang diklaim lebih ramah lingkungan, namun baru-baru ini terungkap fakta mengejutkan karena mengandung bahan beracun.

    

“Dari fenomena ini kami mencoba membuat sedotan bioplastik dari edible film yang terbuat dari gelatin sapi,” imbuhnya.

Santri kelas 11 ini melanjutkan, Edible film merupakan plastik biodegradable yang berasal dari sumber daya hayati dan dapat terurai secara alami. Karakteristik edible film adalah fleksibel, ringan, transparan, dan aman untuk dikonsumsi.  Mereka mengaku telah melakukan beberapa kali percobaan untuk membuat Obstra hingga dapat dijadikan sebagai objek penelitian.


Di akhir mereka juga berharap adanya OBSTRA dapat menjadi solusi untuk mengurangi penggunaan sedotan plastik. Mereka juga berharap inovasi ini tidak berhenti di sini, namun terus dikembangkan untuk mendapat hasil yang lebih optimal dan benar-benar efisien.

“Semoga nantinya teman-teman juga dapat termotivasi untuk bergerak bersama dalam mengatasi pencemaran lingkungan dengan inovasi yang lebih cemerlang,” tutupnya Zaki. (qom/hel/lil)

Share this post