Almira Althaff Zahra: From the First Champion Dreaming of Launching Her Own Book

“Sebenarnya menulis itu adalah sebuah sarana untuk meluapkan emosi yang mungkin sudah tidak terbendung lagi,” Almira Althaf Zahra membuka perbincangan siang itu, Rabu (1/11). Ya, hobinya ini mengantarkan Almira, sapaan akrabnya, menjadi juara umum pada lomba menulis cerita pendek (cerpen). Lomba yang diadakan oleh Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Surabaya (UNESA) itu diikuti oleh lebih dari 150 peserta dari seluruh Indonesia.

Prestasi ini merupakan prestasi pertamanya dalam lomba menulis cerpen. “Sejak duduk di bangku SMP dulu memang sudah sering menulis, hanya belum pernah lolos,” kenang Almira. Cerpen yang ditulis dalam perlombaannya itu bercerita tentang kisah percintaan dua orang dewasa yang bersahabat dan kemudian menjadi pasangan suami istri.

Sengaja dibuat simple dan mudah dicerna. Menurut putri pasangan dari Mohammad Amar Usmana dan Nona Untari Handayani tersebut ceritanya itu ditargetkan untuk remaja saat ini. “Memang membahas tentang suatu hal yang dekat dengan remaja. Karena saya ingin para remaja tertarik membaca tulisan saya tersebut,” ungkapnya.  

Tidak hanya puas berprestasi dalam menulis cerpen, wanita kelahiran 6 Juli 2002 itu juga pernah menjadi 5 besar olimpiade bahasa Indonesia Nasional pada 2015 lalu. Lebih lanjut, kemampuan dalam berliterasi terutama membaca dan berdiskusi dibuktikannya dengan menjadi juara 2 lomba debat bahasa Indonesia se Kota Batu.


Tak heran jika wanita yang saat ini menjadi santri kelas X di Tazkia Internasional Islamic Boarding School (IIBS) Malang itu mempunyai segudang prestasi dalam menulis, debat, dan diskusi. Hobinya membaca dan menulis sudah mendarah daging sejak duduk di Sekolah Dasar dulu. “Sejak SD tertarik dengan membaca novel ataupun cerpen terutama yang bergenre sastra,” papar santri asal Probolinggo itu. Selain itu bakat dan prestasi Almira dalam bidang menulis, dilirik oleh beberapa wartawan media Cetak. Al hasil berita Prestasi Almira juga dimuat di Jawa Pos. Radar Malang.


Kegemarannya membaca dan menulis tersebut juga Ia dapatkan dari penulis-penulis buku ternama yang menjadi inspirasinya. Almira mengaku selalu update novel terbaru karya Dewi Lestari. Novelnya yang berjudul “Supernova” sudah habis dilahapnya. Tidak hanya Dewi Lestari, Ia juga sangat mentokohkan Andrea Hirata sebagai penulis.

“Penulis-penulis itu tidak hanya bisa menyajikan tulisan yang membawa emosi pembaca, tapi juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan. Yang sangat penting adalah kosa kata dan kalimat yang disajikan dapat menjadi pembelajaran tersendiri bagi saya khususnya,” jelasnya lagi.

Kedepannya, anak sulung dari dua bersaudara ini berencana akan menerbitkan bukunya sendiri berupa kumpulan cerpen yang sudah ditulisnya dari beberapa tahun sebelumnya. “Setelah merampung hafalan Al Quran, nanti saya berencana menerbitkan buku saya sendiri,” tutupnya. (lil)

Share this post