Adaptasi Konsep Library 4.0, Perpustakaan Baitul Hikmah Thursina IIBS Siap jadi Pusat Literasi Santri

Gerakan literasi pendidikan terus digalakkan. Hal itu yang juga dilakukan Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) melalui Perpustakaan “Baitul Hikmah” yang baru diresmikan pada 12 November 2022 lalu. Menyediakan lebih dari 3.957 judul buku dari sepuluh kategori, perpustakaan Thursina IIBS berusaha sediakan beragam program literasi bagi santri. Seluruh program dirancang dengan mengadopsi teori library 4.0 yang tidak hanya menambah wawasan santri, tetapi juga menyenangkan dan memaksimalkan potensi dan bakat mereka.

Pemilihan nama Baitul Hikmah sendiri merujuk pada nama pusat penelitian intelektual yang didirikan oleh Khalifah Harun al-Rasyid. Baitul Hikmah banyak mencetak sarjana terkenal untuk berbagi informasi, ide-ide, dan budaya. Serta menjadi pusat studi humaniora dan ilmu islam pada abad pertengahan, termasuk matematika, astronomi, kedokteran, dan lain sebagainya. Pada pertengahan abad kesembilan, Baitul hikmah merupakan perpustakaan terbesar di dunia.

   

Koordinator Perpustakaan, Ustadzah Rona Irlando Krisna mengungkapkan, teori library 4.0 pada dasarnya mengajak santri untuk lebih memaksimal teknologi digital dan internet guna meningkatkan wawasan dan kemampuan sosial mereka. Penerapan teori ini diharapkan mampu memberikan santri pengalaman literasi yang lebih menyeluruh dan dinamis. Tidak hanya terbatas pada kegiatan membaca buku secara cetak maupun digital, tetapi juga memaksimalkan pengetahuan yang mereka dapatkan untuk mengembangkan bakat dan minat mereka.

  

“Kami mencoba melakukan berbagai inovasi terkait layanan dan program yg kami sajikan. Utamanya memang  santri bisa senang dan nyaman untuk datang terus ke perpustakaan. Sehingga, nantinya program lain yang akan kami jalankan bisa diikuti oleh lebih banyak santri ” jelasnya.

   

Selain layanan sirkulasi (peminjaman dan pengembalian), terdapat enam program lain yang jalankan oleh Perpustakaan Baitul Hikmah Thursina. Yaitu, Hari Wajib Kunjungan Perpustakaan, Pemilihan Reader of The Month, Movie Time, Ngobrol Pintar (NgoPi), Learning by Doing (LbD), dan Quiz and Game.

Lebih lanjut, Ustadzah Rona menjelaskan dalam pelaksanaannya program Ngopi dan LbD berkolaborasi dengan praktisi ataupun ustadz/ah Thursina lainnya. Tema yang diangkat pun berbeda, sesuai dengan minat santri. Seperti Smart ways to build your personal branding dan Kelas Kewirausahaan, Business Goes to Digital.

Sedangkan program Pemilihan Reader of the month merupakan program apresiasi bagi santri yang sering berkunjung ke perpustakaan untuk meminjam buku serta mengikuti berbagai kegiatan literasi yang diadakan oleh perpustakaan. Nantinya santri yang terpilih akan mendapatkan sertifikat penghargaan, dana pembinaan, serta publikasi.

  

“Kami juga menyajikan konten edukatif yang dimuat dalam media sosial Instagram perpustakaan @thursina.library. Mulai dari share kegiatan rutin perpustakaan, recommendation book of the week, dan masih banyak lagi,” imbuhnya.

Terakhir, Ustadzah Rona berharap agar kedepannya akan lebih banyak program dan koleksi bacaan yang dapat meningkatkan minat santri untuk mengunjungi perpustakaan. Serta dapat  menjadi perpustakaan rujukan yang dapat memberikan inspirasi bagi perpustakaan lain baik dalam manajemen perpustakaan, layanan, fasilitas hingga program yang diadakan. (nai/lil)

Share this post